CIGUDEG - Setelah sepuluh tahun menanti, masyarakat Kampung Panggeleseran dan Kampung Cibugis, Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg yang terkena dampak longsor, bisa menempati rumah barunya.
Bupati Bogor Nurhayanti didampingi Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi (Jaro Ade), Dandim 0621 Muhammad Fransisco dan Muspika Cigudeg, meresmikan 288 rumah sekaligus meresmikan nama kampung yang baru yaitu Kampung Kembangwangi.
Bahkan saat Jaro Ade dan Nurhayanti meresmikan hunian tetap (huntap) tersebut, banjir air mata bahagia para pengungsi terlihat jelas.
Nurhayanti mengatakan, longsor yang terjadi di 2006 menyebabkan warga Kampung Panggeleseran dan Kampung Cibugis tak memiliki rumah.
“Setelah melewati perjalanan cukup panjang, Alhamdulillah terbangunkan 228 rumah di Kampung Kembangwangi. Pemberian nama Kampung Kembangwangi diharapkan kampung ini terus maju dan berkembang seperti wangi bunga,” katanya.
Senada, Ade Ruhandi mengungkapkan, pembangunan rumah bagi korban bencana alam di Desa Banyuwangi tersebut merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor yang menjamin warganya mendapat tempat layak.
“Adapun untuk kekurangannya seperti pembangunan jalan lingkungan, bisa dialokasikan dengan Dana Desa (DD),” imbuh orang nomor satu di Parlemen Bumi Tegar Beriman tersebut.
Pria penggemar warna putih itu pun mengajak semua warga yang menempati rumah barunya ini agar menjaga lingkungan dan membuat hijau daerah tersebut. “Kalau kita merawat alam, saya yakin alam pun akan menjaga kita,” kata Jaro Ade.
Sementara itu, Camat Cigudeg Acep Sajidin mengungkapkan, atas diresmikannya rumah relokasi tersebut masyarakat sangat bersyukur. Sebab, selama ini mereka menempati kampung yang memang rawan bencana.
”Alhamdulillah, saat ini mereka sudah dipindahkan. Sertifikat rumah sedang kita urus di Dinas Tata Bangunan dan Pertanahan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, bupati Bogor bersama ketua DPRD dan dandim 0621 serta Muspika Cigudeg ikut menanam pohon bersama di lingkungan salah satu rumah warga.
(ads/c/yok/run)