JASINGA – Pangkas angka kematian ibu dan anak, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Jasinga melakukan seminar pembinaan untuk bidan se-Kecamatan Jasinga di Kantor Puskesmas Jasinga.
Kepala UPT Puskesmas Jasinga, Anang Sujana menuturkan, angka kematian ibu dan bayi di Kecamatan Jasinga pada 2016 termasuk yang tertinggi di Kabupaten Bogor. Yakni untuk kematian bayi sebanyak 14 orang dan ibu melahirkan tiga orang. “Kita tahu salah satu indikator kabupaten termaju adalah tingginya umur harapan hidup. Sedangkan umur harapan hidup itu dipengaruhi angka kematian ibu dan bayi,” ujarnya.
Faktor kematian yang terjadi pada ibu hamil, sambung Anang, salah satunya pendarahan saat melahirkan. Karena itu untuk memangkas hal tersebut, UPT Kesehatan Jasinga dalam setahun melakukan pembinaan sebanyak empat kali khusus para bidan serta tenaga kesehatan lainnya dengan mendatangkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. “Mengidentifikasi ini betul-betul harus dirunut. Mungkin di prosesnya yang kita harus maksimalkan atau mungkin di inputnya ada yang belum terpenuhi sarananya. Nah, itu yang kita coba sekarang didorong,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Gizi (Kesgagizi) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Dede Agung mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia karena berkaitan dengan masalah program serta kesehatan ibu dan anak. “Kami harap tenaga kesehatan di wilayah Kecamatan Jasinga mengindentifikasi sendiri apa sebenarnya masalah yang ada di wilayahnya,” pungkasnya.
(ads/b/yok/run)