TENJO - Keberadaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathaulhuda Babakan 02 di Kampung Panunggulan, RT 01/08, Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, seolah dilupakan pemerintah daerah (pemda). Setiap harinya para siswa harus belajar dengan kondisi atap bolong-bolong dengan bangunan rawan roboh. Kepala Sekolah MI Mathaulhuda Babakan 02 Junaedi mengatakan, sejak sepuluh tahun terakhir kondisi sekolah memang rusak. Namun, hingga kini sekolah tersebut belum tersentuh bantuan pemda. Bahkan, beberapa ruang kelas ambruk dimakan usia dan pihak sekolah tak mampu memperbaikinya. Sehingga, proses belajar mengajar siswa terpaksa digilir dalam satu ruangan yang disekat. “Saat ini jumlah siswa ada 246 orang. Namun, hingga kini kondisi bangunan sekolah sudah memprihatinkan dan mengancam keselamatan siswa,” ujarnya. Ia menjelaskan, kerusakan terjadi pada lima lokal sekolah. Kerusakan paling parah terlihat pada ruangan tempat belajar mengajar kelas VI. Sebab, di ruangan itu terdapat lubang pada bagian kanan atap. Walau kondisi sekolah sangat memprihatinkan, tak melunturkan niat anak-anak bersekolah. Terbukti, setiap tahun jumlah siswa terus bertambah. “Jika hujan, kondisi keempat lokal itu pasti becek akibat tetesan air dari genteng yang bocor dan rembesan dinding. Kami takut saat hujan deras kayu penopang atap tak mampu menahan beban,” katanya. Junaedi mengaku telah melakukan berbagai upaya agar sekolah mendapat bantuan. “Semoga secepatnya diperbaiki karena waswas juga kalau hujan,” bebernya. Sementara itu, Tim Relawan Peduli Bogor Barat Uun mengaku sangat perihatin melihat kondisi ruang kelas yang sudah ditunjang dan sewaktu-waktu roboh. Jika tidak diperhatikan, bisa membahayakan siswa. ”Kami meminta pemerintah kabupaten memperhatikan infrastruktur sekolah ini,” pungkasnya. (ads/c/yok/run)