METROPOLITAN - Polemik PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (JDG) dengan warga Kampung Muara RT 03/02, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan belum selesai.
Pasalnya, ke sebelas Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban longsor harus menunggu hingga tanggal 11 Juli mendatang untuk mendapatkan rumah baru. Tidak hanya itu, warga menilai longsor tersebut di akibatkan kelalaian perusahan dalam penanganan bendungan yang retak hingga mengalami longsor
Warga yang tak ingin di sebutkan Namanya mengaku, sudah puluhan tahun tinggal di Kampung muara, namun belum pernah mengalami longsor . sejak kedatangan PT JDG ke wilayah Pamijahan, sudah dua kali terjadi bencana.
“Kita sudah beritahukan ke perusahan ada retakan di bendungan namun di ambaikan, ditambah lagi petugas tidak mengecek pintu air hingga akhirnya luber dan terjadi longsor,” keluhnya.
Sementara itu, Kordinator AMPB Ruhiyat Sujana menjelaskan, adanya ganti rugi dari pihak perusahan kepada sebelas warga korban longsoran water way Cianten 1 B bukan berarti permasalahannya selesai. Tapi, harus di usut juga penyebabnya, termasuk amdal perusahan.
Apalagi, warga sudah memberitahukan ke PT JDG akan adanya retakan, Namun pihak perusahan tidak peduli hingga terjadi musibah longsor, ini sama saja kelalaian .
“Kami menuntur pemda termasuk Pihak kepolisian mengusut tuntas PT. JDG yang sudah merugikan warga,”tukasnya.
(ads)
