JASINGA - Berdasarkan SK Pengurus Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan telah disetujui dan disahkan dengan Nomor 60/KEP/1.0/B/2007. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) berubah kembali menjadi IPM, dan nama IPM telah ditetapkan kembali resmi setelah dilaksanakannya Muktamar IPM di Surakarta bulan Oktober 2008.
Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Jasinga hingga saat ini sudah memiliki Kepengurusan IPM, dimana pada Periode 2017-2018 dipimpin oleh Junaedi yang merupakan siswa kelas X.
Dalam masa bhakti kepengurusannya, Junaedi akan membangkitkan sekolahnya melalui kegiatan IPM. Saat ini IPM MA Muhammadiyah beranggotkan 27 orang, yang terdiri dari pelajar Kelas X dan XI.
"Tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang kader dan pimpinan IPM saat ini, yakni totalitas dalam keilmuan dan pengetahuan," ujar Ketua IPM MA Muhammadiyah Jasinga, Junaedi kepada Metropolitan, kemarin.
Selain itu, menurutnya, memiliki iman yang kuat dan berakhlak mulia, karena akhlak itu menjadi kunci, tetapi kekuatan itu pada aqidah dan moralitas, juga mampu membangun jaringan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak.
”Kader IPM harus lebih baik dari yang lain dari sisi ibadah dan di bidang teknologi dan jiwa leadership," tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan Hasby salah seorang anggota IPM. Dirinya merasakan manfaat bagi masa depannya dan bekal kelak ketika dia sudah lulus dari bangku sekolah.
"Mengikuti IPM, dikarenakan IPM itu suatu organisasi yang membawa kita ke jalan yang benar. Dan dapat membawa kita menjadi orang yang sesungguhnya," tutur siswa MA Muhammadiyah, Kelas XII itu.
Lanjut dia, menurut pendapat orang lain, sesungguhnya kita bisa belajar menjadi seorang pemimpin. “IPM itu adalah jalan dakwah kita,”pungkasnya.
(trn/b/sal)