LEUWILIANG – Pergantian Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Muhammadiyah Bogor begitu singkat. Melalui Musyawarah luar biasa terpilih Iksan Awaludin secara aklamasi bersama wakilnya Tama Mulfiqri untuk masa bakti 2018 – 2019. Ketua KPUM Dede mengatakan, pemilihan secara aklamasi ini merupakan hasil dari sebuah proses dari hulu sampai hilir dan memang yang daftar untuk menjadi calon Presiden Mahasiswa (Presma) dan wakilnya itu hanya satu pasangan. "Pasangan Iksan Awaludin dan Tama Mulfiqri mendaftar dengan persyaratan yang lengkap sesui yang saya umumkan di persyaratan pencalonan," ujarnya. Presiden Demisioner BEM STKIP Muhammadiyah Bogor Agan Sukaria mengatakan, sebuah skenerio tuhan yang patut disyukuri dan melanjutkan perjuangan ini. Mudah-mudahan sejarah akan mencatat dan trus berjuang untuk sebuah perubahan yang lebih baik dan goreskan tinta sejarah untuk kampus tercinta. "Selamat dan sukses kepada Iksan Tama selaku presiden terpilih BEM STKIP Muhammadiyah Bogor," ujarnya. Sementara presiden terpilih BEM STKIP Muhammadiyah Bogor Iksan Awaludin mengatakan, berbagai acara berjalan dengan sukses tanpa ekses. Dirinya berharap besar kepada seluruh mahasiswa STKIP Muhammadiyah Bogor untuk saling bersinergis satu sama lain karena BEM tidak akan berjalan tanpa adanya sebuah kesinergian. "Saya di sini membawa nama kabinet pembaharuan dan sinergis, semoga BEM kedepanya bisa membawa nama baik mahasiswa," ujar mahasiswa yang juga menjabat Ketua BEM se-Bogor Raya itu.
(mul/b/sal)
MUSYAWARAH LUAR BIASA : Para mahasiswa yang tergabung dalam BEM STKIP Muhammadiyah Bogor usai menggelar Musyawarah Luar Biasa untuk memilih Presiden Mahasiswa. Pada kesempatan tersebut Ikhsan Awaludin terpilih menjadi presiden untuk masa bakti 2018 – 2019.