NANGGUNG -- Vikalestari (9) murid kelas 5 SDN Malasari 03 Desa Malasari Kecamatan Nanggung harus meneteskan air mata kesedihan. Gedung sekolahan tempat dirinya belajar sudah tidak layak untuk kegiatan belajar. Akibat gempa di Kabupaten Lebak Banten, yang himbasnya melanda wilayah Kabupaten Bogor.
Vika -sapaanya- mengaku sudah seminggu berada tinggal di tempat pengungsian bersama keluarga yang terbuat dari terpal di perkebunan teh milik PT Nirmala, Desa Malasari Kecamatan Nanggung, Senin (29/01/2018).
"Sudah hampir seminggu saya tinggal di tenda bersama keluarga, gedung sekolahan sudah tidak bisa di pake karena sudah retak di setiap sudut," sedihnya.
Hal senada diungkapkan Adi nugraha (10). Siswa kelas 6 ini, sudah hampir satu minggu tidak bersekolah, hingga alat tulis serta buku itu tidak terpake lagi akibat gempa kamaren. Namun dirinya sudah tidak betah tinggal di tempat pengungsian yang hanya terbuat dari terpal dan plastik.
"Saya berharap gedung sekolahan itu diperbaiki, saya ingin sekolah karena selama gempa saya tidak sekolah diliburkan," ujarnya.
Kepala Desa Malasari Sukendar mengaku, sudah seminggu anak-anak tidak masuk sekolah. SD yang jumlah siswanya kurang lebih 321 itu sudah mengalami retak-retak, sehingga khawatir digunakan untuk proses belajar mengajar. “Kemaren sudah ada dari dinas terkait bahkan dari kementrian yang meninjau ke sekolahan,”ungkapnya.
Ia mengaku, masyarakat dan guru juga di khawatir ada gempa susulan sehingga berdampak pada kerobohan. “Karena selama ini anak-anak tidak bersekolah takut ada gempa susulan," ujarnya.
Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika Gading saat mengunjungi korban gempa pada Minggu (28/01/2018) mengatakan, dari dinas terkait pihaknya dapat informasi. Kalau sudah ada pemetaan geologikal supaya menentukan pada daerah atau kampung-kampung yang aman atau tidak.
"Jadi bukan patokan rumah retak atau tidak, tapi justru kita lihat di sekelilingnya. Mungkin di belakang tebing di atasnya itu, ada retakan ini rawan juga. Seperti kampung di bawah ini (Nirmala) itu di atas juga sudah ada retakan," ujarnya.
(mul/c/sal)