NANGGUNG - Pembangunan irigasi yang biasa disebut program Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) di Kampung Pasirgintung, RT 03/01, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung, terkesan asal-asalan.
Bangunan irigasi untuk mengairi persawahan di Legoknyenang itu patut dipertanyakan. Ironisnya, Pemerintah Desa (Pemdes) Batutulis mengaku tidak mengetahui adanya bangunan irigasi di wilayahnya.
Kepala Urusan Ekonomi Pembangunan Desa Batutulis H Ipip mengungkapkan, bangunan irigasi terlihat kurang maksimal dengan posisi pondasi menggantung. Dipastikan tidak akan bertahan lama lantaran material bangunan irigasi tersebut kekurangan semen. "Dengan kondisi bangunan tersebut dikhawatirkan akan cepat rusak. Bahkan dipegang dengan tangan pun sangat mudah rapuh," katanya.
Hal senada dikatakan Sekretaris Desa Batutulis (Sekdes) Ukat. Ia mengungkapkan, selama pembangunan irigasi, pihaknya sama sekali tidak mengetahuinya. "Sama sekali kami tidak tahu adanya proyek pembangunan irigasi tersebut. Sebab, kami dari pihak desa tidak diajak musyawarah maupun koordinasi oleh pelaksana kegiatan," beber Ukat.
Ia menjelaskan, selama ini kurang adanya informasi terkait pembangunan irigasi dari pihak pengelola maupun pelaksana. Seharusnya ada pemberitahuan sebelumnya, bagaimana ketika adanya warga akan mempertanyakan hal ini. "Bahkan kami juga tidak tahu jumlah anggarannya. Termasuk program irigasi itu entah dari mana, tahu-tahu sudah beres saja," jelasnya.
(mul/b/sal/run)
