METROPOLITAN – Jasinga , Mengurangi angka Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Dinas Sosial dan Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Bogor menggelar kegiatan pendampingan Psikiater dan Penyuluhan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Jasinga Kabupaten Bogor, kemarin. Dalam kegiatan itu langsung melibatkan pasien ODGJ yang melakukan pengobatan di Puskesmas Jasinga berserta keluarga pasien dan kader pendamping. ”Saya harap dengan kegiatan ini Keluraga pasien bisa mengerti betapa pentingnya melakukan pengobatan terhadap pasien karena mereka (pasien ODGJ) juga berhak mendapatkan kesehatan yakni dengan rutin mendapingi pengobatan, dan memperlakukannya dengan baik demi kesembuhan kesehatan jiwanya”kata Kepala Puskemas Jasinga, dr Aliya, kemarin. Untuk pasien ODGJ, lanjut dia, yang ditangani Puskesmas Jasinga sebanyak 35 pasien. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan program ini dilakukan di setiap Puskemas di seluruh Kabupaten Bogor. Mengingat penderita ODGJ yang semakin meningkat dan juga untuk membebaskan Kabupaten Bogor pada tahun 2019 ’bebas pasung’. ”Sengaja hari ini kami undang ada dari Dinsos, Pihak Marzuki Mandi, Keluarga Pasien ODGJ dan para pendamping ODGJ untuk menjelaskan tentang betapa pentingnya pelatihan Pisikiater terhadap keluraga dan pendamping atau Kader. Dan untuk menanggulangi Kabupaten Bogor bebas pasung,”kata dia. Di tempat yang sama, Kepala Bidang Rehabilitas Sosial, Dinsos Kabupaten Bogor, Dian Muldiansyah mengatakan, penderita ODGJ di Kabupaten Bogor dari data Dinas Kesehatan itu ada 2675 orang dan untuk yang ditangani Dinsos pada tahun 2018 ini itu ada 55 pasien ODGJ dan Korban yang dipasung itu 17 orang ada yang di kerangkeng, dirantai dan macam lainya. ”Mereka depresi berat berhalusinasi akhirnya tak terkontrol mengalami gangguan pada jiwa,”ujarnya.(kmg/b/suf)