LEUWILIANG – Guna memberikan pelayanan akses dan mobilitas terhadap calon penumpang, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor memberlakukan jalur perintis alias angkutan pedesaan yang sudah tersebar di wilayah Kabupaten Bogor bagian Barat. “Adanya trayek tersebut mobilitas dan aksesibiltas lebih jelas bagi calon penumpang dan menjamin kepastian perjalanan meningkatkan opersional angkutan pedesaan,” kata Kepala Bidang Angkutan DLLAJ Kabupaten Bogor Dudi Rukmayadi, kemarin. Dudi juga mengatakan, angkutan pedesaan mampu mengoptimalkan pelayanan yang ada di wilyah Kabuptaen Bogor sehingga menciptakan perjalanan berupa adanya titik simpul tempat turun naik penumpang. “Titik simpul dimaksud dapat diwujudkan dengan pembangunan sub terminal atau terminal type C yang pengelolannya menjadi kewenangan pemkab bogor,” kata Dudi Lebih lanjut ia menambahkan, untuk pembangunan terminal tersebut tidak harus membutuhkan lahan yang luas dan paling penting keberadaan subterminal dapat berfungsi secara optimal. “Untuk di wilayah Bogor Barat sudah tersebar yakni, Cigudeg, Leuwiliang, dan Parungpanjang dengan jam opersional dari pagi sampai malam,” tambahnya. Nantinya kami akan menindaklanjuti rencana pembangunan sub terminal namun dibutuhkan kegiatan perencanaan berupa feasibility study (FS), sehingga penentuan titik atau lokasi terminal type C di wilayah pedesaan memenuhi persyaratan kajian teknis transportasi. ”Kedepan adanya trayek perintis ke pedesaan mampu mendongkrak PAD Pemerintah Daerah,” tutupnya. (kmg/b/suf)