CIGUDEG - Ratusan warga di Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, harus rela antre demi mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Bantuan ini berupa beras sembilan kilogram. Sebagian besar dari mereka yang antre adalah kaum ibu yang dianggap kurang mampu. Kepala Desa (Kades) Sukaraksa, Supirta, mengatakan, sebelum pembagian BPNT pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga di masing- masing RT dan RW untuk diinformasikan kepada warga yang mendapat Bantuan PKH Non Tunai. ”Semestinya penyaluran BPNT ini melalui kios yang bertanda e-Waroeng atau BUMDes. Tapi karena belum terbentuk BUMDes-nya terpaksa harus disalurkan melalui agen desa yang sudah ditunjuk BNI dan Pemerintah Desa. Mengingat jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ada 740 KPM dan penyalurannya dijadikan satu,” bebernya. Ia menambahkan, dari empat dusun hanya dua dusun yang baru disalurkan. Jumlahnya sekitar 740 warga yang mendapatkan Kartu Penerima Manfaat (KPM). Untuk dua dusun lagi akan disalurkan besok. “Jika dirupiahkan per KPM itu menerima uang tunai Rp110.000, karena ini jatahnya untuk dua bulan jadi Rp220.000, yakni November dan Desember 2018. Untuk Januari dan February 2019 akan disalurkan akhir Maret. Kalau beras dapatnya jadi 18 kilogram,” ujarnya. Sementara itu, warga Kampung Manglid, RT 01/03, Sarah (35), mengaku senang karena progam yang menyasar KPM atau Program Keluarga Harapan (PKH) ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi warga miskin. “Saya disuruh bawa fotokopi KTP sama KK sama Pak RT ke desa. Nggak tahunya dapat kartu dan beras. Alhamdulillah sedikit membantu kebutuhan untuk makan keluarga,” pungkasnya. (kmg/b/els/py)