DRAMAGA – Mendekati Penerimaan Siswa Baru (PSB), pengajuan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) melonjak dua kali lipat. Seperti yang terjadi di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, warga Babakan RT 02/08, Supriyadi, menuturkan, kalau mendaftarkan anak sekolah harus dilengkapi KIA. Untuk itu, ia membuat KIA secara kolektif di desa. Namun sejak Januari belum juga jadi, dengan alasan terkendala di Disdukcapil Kabupaten Bogor. ”Saya berharap pembuatan KIA bisa dipercepat, karena sangat dibutuhkan untuk mendaftarkan anak ke SD,” katanya.
Kepala Seksi Pemerintah Desa (Pemdes) Babakan, Maulana Azhar, mengaku sudah mengajukan pembuatan KIA secara kolektif. Totalnya ada 30 orang. Rata-rata warga membuat KIA untuk keperluan masuk SD dan SMP. ”Kita sudah usulkan ke disdukcapil sejak Januari 2019, tapi belum terealisasi karena membeludaknya permohonan KIA di disdukcapil,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Identitas Disdukcapil Kabupaten Bogor, Endah Handayani, menjelaskan, sejak Februari 2019 disdukcapil tak lagi melayani pembuatan KIA secara kolektif. Hal itu lantaran membeludaknya pemohon pembuatan KIA. Untuk pembuatan KIA gratis tidak dipungut biaya. Sedangkan proses pembuatan KIA bisa selesai tiga minggu. ”Jika pihak desa punya tanda bukti dari disdukcapil, saya akan proses,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Luthfie Syam, mengatakan, untuk mendaftarkan anak masuk SD tak wajib melengkapi KIA. Cukup mengisi biodata anak dan melengkapi Kartu Keluarga (KK). ”Tidak punya KIA, orang tua tetap bisa mendaftarkan anaknya masuk SDN,” tukasnya. (ads/c/els/py)