TENJOLAYA - Kecamatan Tenjolaya hingga kini belum memiliki titik sentral pasar tradisional dan terminal. Keinginan tersebut nampaknya bakal terwujud. Bupati Bogor, Ade Yasin, meminta pihak kecamatan mencarikan lahan strategis untuk dibangun pasar dan subterminal. “Memang di Kecamatan Tenjolaya belum ada pasar milik pemda. Ada juga pasar milik swasta,” ujar AY, sapaannya, usai menggelar Pasar Murah di Kecamatan Tenjolaya, kemarin.
Ade Yasin pun menginstruksikan camat Tenjolaya segera mencarikan lahan untuk pasar dan subterminal. Jika ada, lahan tersebut milik pemerintah agar biaya pembangunan pasar sedikit lebih murah. Tapi, lokasinya harus strategis jangan di atas gunung. ”Saya minta lokasi yang bakal dijadikan pasar harus strategis. Kalau lahan sudah ada, tahun depan sudah bisa dibangun,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor, Dace Supriyadi, mengatakan, pembangunan pasar masih menunggu pengadaan lahan. Jika pihak kecamatan sudah mengusulkan adanya pembangunan pasar tradisional, pemkab tentu harus menyiapkan anggarannya. Biasanya kalau tahun ini beli tanahnya, baru tahun depan dibangun. ”Standarnya lahan untuk pembangunan pasar luasnya 3.000 meter. Untuk anggaran pembelian lahan pasar disesuaikan harga NJOP di lokasi yang akan dibangun,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Tenjolaya, Ishak Mauri, menjelaskan, hingga saat ini pihaknya sudah memiliki satu usulan lahan seluas 15.000 meter persegi untuk dijadikan Pasar Tenjolaya dan Subterminal Tenjolaya di Desa Tapos 1. “Karena di Tenjolaya tidak ada pasar tradisional dan subterminal, maka di musrenbang kita usulkan,” ujar Ishak.
Setelah lahan tersebut dibebaskan, maka jajarannya bakal menyerahkan pembuatan Detail Enginering Design (DED) ke disperdagin dan Dishub Kabupaten Bogor. “Bukan hanya DED-nya yang akan kami serahkan ke dinas terkait, tapi juga penawaran harga ke tim appraisal. Ini dilakukan sesuai prosedur dan menghindari dugaan konflik kepentingan,” tukasnya. (ads/b/els/py)