DRAMAGA – Kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu orang meninggal dunia di Jalan Lingkar Dramaga (JLD) yang rusak dan berlubang, menuai kritikan pengurus kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dramaga.
Menurut Ketua PK KNPI Dramaga, Arof Akbar, pemerintah terkesan asal-asalan dalam pembangunan JLD. Sehingga tidak memperhatikan aspek keselamatan pengendara. Jalan rusak, terutama di perbatasan Kecamatan Dramaga dengan Ciomas, segera diperbaiki jangan sampai diabaikan.
”Kami sangat prihatin, seolah pemerintah tak serius membangun JLD. Sudah banyak warga yang jatuh dan tabrakan di area JLD, tapi pemerintah seolah tutup mata dengan banyaknya korban jiwa di jalur JLD,” katanya.
Tak hanya terkesan asal-asalan, hingga saat ini jalan sepanjang 3,5 kilometer itu belum terpasang Penerangan Jalan Umum (PJU). Akibatnya, setiap malam jalanan gelap dan rawan tindak kriminalitas. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor juga belum memasang rambu-rambu jalan. Ketidakseriusan Pemkab Bogor dalam menyelesaikan pembangunan JLD seolah membiarkan warga Dramaga menjadi korban kecelakaan,” tuturnya. Sebelumnya, kakak beradik warga Desa Sinarsari Kecamatan Dramaga, Irwanda (32) dan Resi Febriana (23), menjadi korban tabrak lari di Jalan Lingkar Dramaga (JLD). Kecelakaan nahas itu terjadi di Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Selasa (18/6) sekitar pukul 14:03 WIB. Sang adik, Resi yang mengendarai motor meninggal dunia di lokasi setelah terlindas truk dengan kondisi kepala pecah. (ads/b/els/py)