DRAMAGA - Bupati Bogor Ade Yasin sidak ke gudang ratusan bus TransJakarta di Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, kemarin. Keberadaan armada ibu kota itu ternyata tak memiliki izin lingkungan. Ia pun meminta beberapa bus yang masih layak jalan digunakan untuk kepentingan warga Kabupaten Bogor.
“Kalau tidak digunakan bus yang masih layak jalan lebih baik dihibahkan ke Kabupaten Bogor untuk bus sekolah," ujar Ade Yasin, kemarin. Selama ini, tidak ada komunikasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, terkait ratusan bus tersebut. Pemkab Bogor, mengetahui keberadaan bus tersebut dari Pemerintah Kecamatan Dramaga. "Intinya bus jangan disimpan lama- lama di Dramaga. Jika kasusnya sudah selesai bisa segera diangkut lagi," terangnya.
Menurut dia, Pemkab Bogor sebenarnya menolak jadi tempat bangkai bus. Selain bisa menimbulkan tidak kriminalitas, tempat itu bisa dijadikan tempat pacaran ABG dan jadi sarang nyamuk. Pemkab bakal menyurati Pemprov DKI terkait tindak lanjut keberadaan bus setelah kasusnya selesai. "Saya tak berkenan Skabupaten Bogor jadi tempat pembuangan bangkai bus. Karena, rawan tidak kriminalitas," tukasnya.
Sebelumnya, warga Dramaga resah dengan keberadaan ratusan Bus TransJakarta. Setelah dicaritahu, bus yang terparkir di Jalan Raya Dramaga, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga itu sudah ada sejak Juni 2018. Awalnya ada 104 unit, sekarang sudah bertambah sekitar 300 unit. Bus tersebut aset PT Adi Teknik Ekopindo yang berdasarkan putusan pengadilan bahwa perusahaan tersebut mengalami pailit. Saat ini bus ini tengah dalam proses lelang.
Menurut tim kurator PT Adi Tehnik Equipindo Bontor L Tobing, proses lelang berlangsung di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar bahwa bus-bus yang terbengkalai itu menjadi sasaran pencurian. Namun Bontor membantah hal tersebut. “(Lahan) itu dijaga, ada dua orang shift-shiftan. Orang nggak bebas untuk masuk ke situ, tugas kami menjaga budel tersebut sampai budel itu dilelang” kata Bontor.
Ia juga menjelaskan bahwa kondisi bus banyak yang sudah rusak sebelum diparkir di Dramaga. Kerusakannya pun beragam, ada yang pintunya tidak bisa ditutup, kaca jendela pecah, hingga barang-barang interior yang rusak. Namun dari 300 bus, hanya 109 unit yang merupakan milik PT Adi Tehnik Equipindo. Sisanya berasal dari dua perusahaan lain yang tidak bisa disebutkan namanya. (ads/c/els)