METROPOLITAN - Situs Goong Ronggeng Kabuyutan di Kampung Pabuaran Ciaruteun, RT 05/03, Desa Ciaruteunilir, Kecamatan Cibungbulang kurang perhatian pemerintah Kabupaten Bogor.
Akses masuk menuju situs jalannya rusak, tidak ada lampu di area situs karen tidak teraliri listrik, dan papan prasasti situs sudah pudar perlu dicat ulang.
Juru pelihara Situs Goong, Suhandi (40) menceritakan, Goong Ronggeng Kabuyutan merupakan sebuah alat musik daerah yang mengiringi setiap acara kerajaan sunda (Pejajaran). Pada masa kerajaan Pajajaran, Prabu Sinala Aji menyimpan Goong Keramat di bumi alit (rumah kecil) di Sanga Buana Daerah Karawang. Hingga akhinya, oleh keturunan Prabu Sinala, Tarmiji memindahkan kelima Goong tersebut dari Karawang ke Ciaruteunilir, Kabupaten Bogor.
Goong keramat digunakan warga untuk menentukan kapan dimulainya masa tanam dan panen. "Jika hendak memulai masa tanam padi goong dibunyikan agar mendapatkan keberkahan hasil panen yang berlimpah," ungkapnya.
Hingga saat ini, Goong tersebut masih digunakan warga untuk bercocok tanam dan panen. Namun, sekarang ini bukan lagi panen padi tetapi sayur mayur. Situs Goong total ada lima dengan ukuran berbeda yakni Pertama, goong berdiameter 105 centimeter dengan ketebalan 41 centimeter. Kedua Goong, berdiameter 105 centimeter dengan ketebalan 37 centimeter. Ketiga, Goong berdiameter 53 centimeter dengan ketebalan 21 centimeter. Keempat, Goong berdiameter 53 centimeter dengan ketebalan 20 centimeter dan Goong ke lima, berdiameter 43 kali dengan ketebalan 18 centimeter. Tidak hanya Goongnya saja, ada pemukul Goong dengan panjang 27 centimeter. "Tempat penyimpanan Goong merupakan tanah wakaf seluas 45 meter dan disimpan di bumi alit berlantai dua," katanya.
Setiap bulan Maulid Nabi, kelima Goong tersebut dibersihkan dengan air kembang. Sedangkan juru kunci pertama Goong Ronggeng Kabuyutan, pertama Mba Idan, Mairan, Locan, Mba Rainan, dan terakhirnya ke dirinya yang merupakan generasi kelima. Pengujung yang datang ke Situs Gong, bukan hanya warga Kabupaten Bogor, namun banyak dari luar daerah. Rata-rata mereka ingin melihat benda sejarah kerjaan Pajajaran salah satunya Situs Goong. “Saya berharap, Pemkab Bogor peduli akan kondisi Situs dan benda bersejarah, bukan hanya di catat tanpa adanya perhatian," tukasnya. (ads/b/els)