CIAMPEA – Miris! Setiap hari warga Kampung Warungborong, RT 01/02, Desa Bojongrangkas, Kecamatan Ciampea, terpaksa mandi dan cuci dari Kali Cibodas yang berwarna hitam dan kotor. Sebab, sudah empat bulan sumur milik warga mengering dan hanya bisa digunakan untuk minum. Warga setempat, Jenab (41), mengaku sudah puluhan tahun menggunakan air dari Kali Cibodas. Walaupun airnya kotor dan bau, warga terpaksa harus menggunakannya karena tak ada lagi sumber mata air. ”Airnya berwarna hitam dan bau disebabkan di hulu banyak sampah, ditambah saluran rumah tangga milik warga yang dibuang ke kali,” ujar ibu dua anak itu. J enab menambahkan, Kali Cibodas hanya digunakan untuk mandi dan cuci. Untuk minum dan masak, warga mengambil air dari sumur yang sudah mengering. Ketika pagi hari, air sudah berbau. Agar tidak menimbulkan bau, pakaian yang sudah dicuci harus dibilas kembali mengunakan air sumur. Ia berharap, Kali Cibodas dinormalisasi sehingga tidak ada lagi sampah. ”Alhamdulillah, sejak menggunakan air yang kotor dan hitam belum ada warga yang mengeluhkan penyakit kulit,” terangnya. Sementara itu, Ketua RT 01/02, Hanafi, menjelaskan, warga menggunakan air kotor dan hitam dari Kali Bojongrangkas karena tak ada pilihan lagi. Di musim kemarau, sumur warga mengering dan warga memilih mandi dan cuci di MCK yang dialiri Kali Cibodas. Ia berharap ada bantuan air bersih untuk warga RT 01/02, karena sudah empat bulan sumur warga kering. ” Total ada dua RT yang menggunakan aliran kali Cibodas untuk keperluan mandi dan cuci. Kalau pagi, warga harus antre mandi dan cuci di MCK,” katanya. Sementara itu, Pjs Kepala Desa Bojongrangkas, Samsudin, meminta ketua RT/RW mengusulkan ke desa akan kebutuhan air bersih. Nantinya pihak desa melanjutkan ke Pemkab Bogor. Ia pun meminta warga tidak menggunakan air kotor yang bisa membahayakan kesehatan. “Silakan usulkan pengajuan air bersih, jangan pakai air kotor,” katanya. Terpisah, Kepala UPT Pengairan Wilayah IV, Rudy, mengaku sudah meninjau ke saluran Kali Cibodas. ”Jangka panjangnya diusulkan normalisasi saluran. Tapi yang penting, peran serta masyrakat agar tidak membuang sampah ke kali,” tegasnya. (ads/b/els/py)