METROPOLITAN - Jelang pelaksanan pemilihan Pilkades Seretak di tujuh desa yang ada di Kecamatan Nanggung, Polsek Nanggung mulai memetakan titik kerawanan terjadinya gesekan. Kapolsek Nanggung AKP Asep mengatakan, dari tujuh desa yang mengelar Pilkades serentak 2019, memprediksikam ada dua desa yang mendapatkan perhatian khusus yakni desa Cisarua dan Bantarkaret. Tetapi bukan yang lima desa lain tidak mendapatkan perhatian khusus, tetapi mereka juga tetap mendapatkan bantuan pengamankam BKO dari Polres Bogor. "Kami ajukan satu desa 10 personil keamanan. Nantinya, jika ada desa yang di anggarp cukup kondusif, pertugas kemanannya bakal di kurangi dan di laihkan ke desa yang dinilai rawan," ujaarnya. Menurutnya, pilkades lebih rawan dibandingkan pemilihan legislatif dan presiden. Terlebih, semua bergesekan langsung ke calon dan ada ikatan keluarga. Untuk itu, pihaknya menghimbau ke calon agar bisa mengendalikan tim pendukung. “Jangan terjadi gesekan antar pendukung yang berdampak merugikan calon itu sendiri. Selain itu, masyarakat juga di minta jangan mudah terprovokasi isu -isu yang bisa memecah tali silaturahmi,” bebernya. Dari tujuh desa yang mengelar Pilkades, sambung dia, akan ditempatkan 10 personil mulai satu hari sebelum pencoblosan hingga penghitungan suara. Plt Camat Nangung, Ae Sapuloh, menambahkan, setelah penetapan daftar pemilih tetap, panitia pilkades mulai tahap sosialisasi nomor urut calon kepala desa. Rencananya, penetapan nomor urut di lakukan di setiap desa. Ia berharap, pilkades di Kecamatan Nanggung bisa berjalan lancar, aman dan melahirkan pemimpin sesuai pilihan masyrakat. “Ada 22 calon kepala desa yang maju di pilkades serentak 2019 di Kecamatan Nanggung," (ads/c/yok).