Senin, 22 Desember 2025

Pemkab Siapkan Rp118 M Buat Karsa Cerdas

- Kamis, 7 November 2019 | 09:18 WIB

METROPOLITAN - Tahun Anggaran (TA) 2020, menjadi awal bagi perjalanan program Pancakarsa yang diusung Bupati Bogor, Ade Yasin dan Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan. Dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2020, Ade Yasin memfokuskan anggaran di sektor pendidikan. Sebanyak Rp118 miliar, dianggarkan untuk sektor pembangunan kebutuhan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah, sesuai dengan program Karsa Bogor Cerdas. Disisi lain, ia juga menyoroti lambatnya pekerjaan fisik Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, khususnya di bidang pembinaan SD tahun anggaran 2019.

Dengan tegas, AY sapaan karibnya, mengaku, akan mengevaluasi kinerja disdik tersebut. Menurutnya, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang telah diberikan harusnya dimanfaatkan dengan baik.

"Pengawasan terus dibenahi. Saya juga ingin semua pekerjaan sukses tanpa kendala apa pun. Sukses tanpa ekses," tegasnya, kemarin.

Ternyata, sambung AY, menjelang akhir tahun ini Disdik Kab. Bogor baru mampu mengerjakan 127 paket pekerjaan dari 443 paket. Belum lagi, dalam pembangunan sarpras sekolah tidak sedikit bangunan sekolah yang baru dibangun mengalami kerusakan karena spesifikasi yang digunakan dalam bangunan terindikasi tidak sesuai.

“Saya sudah menugaskan Inspektorat melakukan pemeriksaan di setiap pembangunan yang dikerjakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) termasuk disdik. Pengawasan rutin dilakukan setiap tahun oleh inspektorat juga BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," ucapnya.

Melihat fokus utama pemkab di sektor pendidikan, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Teguh Widodo, mengapresiasi hal tersebut. Teguh juga menekankan, pengawasan harus semakin diperketat. Ia menginginkan, adanya keterbukaan informasi dan transparansi pembangunan sekolah.

“Jangan sampai anggaran yang sudah diberikan malah tidak terserap karena adanya kelakuan oknum yang masih bermain-main dengan proyek lelang. Intinya, jangan ada dusta diantara kita. Kalau mau berfokus pada pendidikan, maka kita harus melakukan pengawasan bersama-sama. Ini yang harus kita perketat," ucap Teguh.

Sebelumnya diketahui, kegiatan fisik Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor bidang pembinaan SD Tahun Anggaran 2019, masih banyak yang belum terselesaikan. Padahal, akhir tahun 2019 hanya menyisakan kurang dari dua bulan. Dari total 443 paket pekerjaan yang dikerjakan, baru 127 paket yang terselesaikan. Sementara sisanya sebanyak 316 paket belum juga rampung.

Menyikapi hal itu, Kasi Sarpras SD Disdik Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin menjelaskan, lambatnya pengerjaan pembangunan itu dikarenakan saat dilelangkan, banyak yang mengalami gagal lelang atau gagal tender. Sehingga beberapa pekerjaan harus ditender ulang.

"Kadang sampai 2 kali lelang ulang. Sehingga waktu penetapan pemenang penyedia jasa dan pelaksanaan pekerjaannya menjadi mundur," jelas Deddy.

Namun Deddy mengklaim jika sudah banyak pekerjaan yang telah selesai di lapangan. Hanya saja, laporan kepastiannya belum diterima oleh Disdik Kabupaten Bogor dan konsultan pengawas.

"Yang kita rilis itu adalah pekerjaan yang sudah melalui tahapan PHO (Provicional Hand Over). Sedangkan di lapangan, sudah banyak juga yang sudah selesai tapi masih dipastikan dulu sebelum dibawa ke dinas oleh Konsultan Pengawas melalui pra PHO agar diyakini betul pekerjaannya benar-benar telah selesai 100 persen," pungkasnya.(dil/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X