METROPOLITAN - CIGUDEG Pemerintah Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg bersama relawan dan Cigowong membangun jembatan darurat di dua titik. Jembatan gantung dengan mengunakan bambu digunakan khusus penyebrangan orang. Sedangkan kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melintasinya. Camat Sukajaya, Acep Sajidin, mengatakan, bencana alam banjir bandang menyebabkan empat jembatan di Desa Sukamaju terputus. Tak hanya itu, akses menuju tiga kampumg terisolir. Untuk melewati tiga kampung tersebut warga bersama relawan gotongrotong membuat jembatan gantung dengan beralaskan bambu. "Ada dua jembatan gantung yang dibuat yakni jembatan penghubung Kampung Cilame dengan sekolah sepanjang 30 meter dan jembatan gantung penghubung Kampung Cigowong dan Mekarjaya sepanjang 75 meter," ujarnya. Acep menambahkan, dua jembatan gantung tersebut tentunya sangat membantu warga untuk hilir mudik. Untuk kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melewati jembatan tersebut. Walaupun alasanya dari bambu dengan mengunakan sling baja, jembatan tersebut dipastikan aman. Saat Sungai Cidurian deras pun, warga masih bisa mengunakan jembatan tersebut. "Kalau jembatan pertama yang pertama dibuat hanya berbahan bambu empat saja dan rawan terbawa derasnya air sungai. Kalau sekarang yang dibuat jembatan gantung dan kondisinya aman," tukasnya. Salah satu relawan, Adi Azi mengatakan, jembatan gantung dibangun sebelum pemerintah daerah memperbaiki jembatan yang permanen. “Ini hanya sementara. Jembatan darurat ini untuk meminimalisir kerepotan warga daerah aliran Sungai Cidurian," ujar Adi . Menurut Adi, warga merasa kesulitan untuk beraktivitas apalagi ada sekolah. “Kasihan jika anak-anak harus menyeberang kali,” katanya. Warga sekitar, Rosidi (63) menuturkan, mereka tidak punya pilihan lain, selain membuat jembatan sementara karena beberapa waktu lalu jembatan permanen di Cigowong dihantam derasnya air. Sehingga aktivitas warga dan kegiatan pendidikan terputus. "Kami mengaku bersyukur musababnya, pembuatan jembatan darurat saat ini sudah bisa digunakan," katanya. Terpisah, Kades Sukamaju, Dahyudin menambahkan, ada 459 Kepala Keluarga (KK) dari lima kampung yang rumahnya retak. Mereka mengungsi tersebar di setiap pelosok kampung. Kampung Cigowong jadi kampung terparah yang dilanda banjir. "Kampung Cigowong harus direlokasi," papar Dahyudin. Banjir juga menghancurkan empat tiang tugu untuk perencanaan bangunan jembatan penyeberangan di Kampung Cigowong. "Baru selesai dibangun tugu tersebut sudah hancur kembali,” pungkasnya. (ads/c/els)