METROPOLITAN - DRAMAGA Setengah badan jalan Babakan, di Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga habis dibuat parkir angkot yang mengetem sembarangan. Lokasinya persis ada di depan gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Dramaga. Tak ayal, banyak warga yang mengeluhkan kondisi tersebut. Fatur (27), salah seorang pengendara yang setiap hari melewati jalan tersebut mengatakan, banyak mobil yang ngetem di depan SMPN 1 Dramaga, menyebabkan ruas jalan menyempit. "Jalan yang semula bisa di lalui dua jalur menjadi tertutup separuh akibat ada angkot yang ngetem,"ujarnya. Menurut Fatur, seharusnya angkot tidak ngetem di depan sekolah. Karena tidak jauh dari tempat ngetem ada pangkalan angkot . “Angkot pada ngetem nunggu siswa dan siswi yang naik angkot,” katanya. Menangapi hal tersebut, Camat Dramaga Ivan Pramudia menuturkan, persoalan angkot yang ngetem di depan SMPN 1 Dramaga merupakan kewenangan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor. Idealnya, ruas jalan yang sempit tersebut tidak di jadikan terminal bayangan karena bisa menyebabkan kemacetan. "Karena persoalan angkot kewengan Dishub, pihak Kecamatan bakal berkordinasi dengan Dishub Kabupaten Bogor," katanya. Terpisah, Dewan Pendidikan Kabupaten Bogor, Abidin Said menjelaskan, sekolah bisa berjalan dengan baik apabila masyarakat, murid pendidik serta guru mudah sampai ke Sekolah dengan terjangkaunya oleh transportasi. Saat ini, SMPN Dramaga 1 dilalui Jalan Kabupaten Bogor yang tersambung antara batas Kota Bogor dan Kabupaten. Apalagi, frekuensinya kendaraannya yang melintas cukup tinggi. Dari sisi lain kendaraan penumpang atau angkot dapat di untungkan oleh masyarakat yang keluar masuk dan pergi sekolah. Tapi, kendaraan yang ngetem juga harus memperhatikan kondisi jalan yang sempit . "Kalau ada persoalan satu sisi kendaraan harus ditertibkan. Ketika angkot berhenti dan menaikan penumpang jangan mengganggu kendaraan lain oleh karena itu perlu ada sodetan sehingga angkot berhenti dan kendaraan lain bisa melintas. Maka perlu dipikirkan dengan kerjasama antara pemerintah daerah camatan dan desa," tukasnya. (ads/b/feb)