METROPOLITAN - SMK Pesona Dywantara menggelar wayang golek di halaman parkir sekolah, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng.Pagelaran wayang ini sekaligus untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 SMK Pesona Dywantara. Tak hanya Milad, pagelaran wayang golek yang di hadiri Kepala Desa Sibanteng, Ketua KCD Provinsi Jawa Barat, siswa dan warga sekitar di jadika ajang pelestarikan seni dan budaya Sunda . Ketua Yayasan SMK Pesona Dywantara, Budiantoro mengatakan pentas wayang golek ini merupakan rangkaian Milad ke 7 SMK Pesona Dywantara. "Wayang golek ini memperingati milad SMK Pesona Dywantara, dan sekaligus janji saya kepada warga masyarakat sekitar sekolah yakni warga kampung Sinarjaya untuk menggelar wayang golek untuk dipersembahkan kepada mereka (warga),"ujar Budiantoro. Budi melanjutkan selain itu juga gelaran wayang golek bagian untuk memberikan pelajaran kepada para siswa akan pentingnya melestarikan kesenian budaya Sunda. "Kegiatan wayang golek ini juga bagian dari upaya untuk melestarikan budaya Sunda agar siswa SMK Pesona Dywantara tidak lupa bahwa betapa pentingnya melestarikan budaya daerah," bebernya. Menurut Budi, sekarang ini banyak budaya luar luar yang sudah masuk, seperti perayaan Valentine yang tentu akan menggerus kelestarian budaya asli Indonesia. "Lebih baik siswa di ajakan menyaksikan seni wayang golek dari pada merayakan perayaan Valentine,"tegasnya. Sementara itu, Ketua KCD Provinsi Jawa Barat, Dadang Sufiyan mengaku, wayang golek merupakan bagian dari pendidikan karakter. Apalagi, pendidikan karakter merupakan hal yang sangat di era abad 21. "Dengan menonton wayang golek, siswa bisa belajar karakter yang ada di watak pewayangan seperti displin, jujur, dan suportitas," tukasnya. (ads/b/feb)