METROPOLITAN - Dampak merebaknya virus Corona, permintaan rempah-rempah seperti Jahe merah, Temulawak, Lengkuas meningkat. Di sejumlah Pasar Leuwiliang, harga rempah-rempah mengalami kenaikan Rp10 ribu hingga Rp15 ribu.
Seorang penjual rempah-rempah di Pasar Leuwiliang, Basri (34) mengatakan, harga rempah - rempah naik sejak dua hari terakhir.
"Sudah dua hari ini, banyak yang membeli jahe dan Temulawak. Alasanya konsumen untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit (imunitas) sehingga tidak mudah terkena penyakit seperti virus Corona," ujar Basri saat ditemui di lapaknya, kemarin.
Dia menuturkan, untuk jenis jahe merah yang biasanya ia jual Rp50 ribu per kilo, kini naik hingga Rp60 ribu per kilo.
Sedangkan harga jahe emprit yang sebelumnya hanya berkisar Rp35 per kilo, kini naik hingga mencapai Rp50 ribu per kilo.
Ia mengatakan, naiknya harga rempah - rempah dikarenakan permintaan konsumen saat ini cukup tinggi.
"Bukan kita mengambil keuntungan adanya virus Corona tetapi memang harga rempah- rempah dari petaninya sudah mahal," keluhnya.
Konsumen jahe merah, Hesti mengaku, dirinya membeli jahe merah dan Temulawak untuk membuat jamu.
Menurutnya, rempah- rempah bukan hanya di percaya bisa menangkal Virus Corona Covid 19, tapi minuman tradisional kaya khasiat asal Indonesia bisa meningkatkan stamina tubuh.
"Sejak dulu saya selalu minum jamu, bukan hanya ramai adanya virus Corona. Namun, sejak ramai virus tersebut harga jahe merah dan Temulawak naik," tukasnya. (ads/b/els)