METROPOLITAN - Bantuan yang digulirkan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk warga Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, bikin pusing kepala desa dan perangkat RT/RW. Sebab, dari 69 Kepala Keluarga (KK) penerima bantuan Kemensos ada penerima bantuan yang sudah meninggal dan pindah alamat. Kepala Desa (Kades) Babakan, Sehu Syam, menuturkan, dari sepuluh desa di Kecamatan Dramaga, Desa Babakan paling banyak mendapatkan bantuan Kemensos yakni 69 KK. Sayangnya, data penerima bantuan yang diserahkan kantor pos ke desa tidak sesuai data hasil verifikasi desa. ”Dari 69 KK penerima bantuan Kemensos, ada tiga penerima bantuan yang sudah meninggal dunia dan satu orang pindah alamat,” katanya. Untuk penerima bantuan Kemensos yang sudah meninggal dunia, tambah Sehu, masih bisa dicairkan pihak keluarga. Namun syaratnya, penerima bantuan masih satu KK. Sedangkan yang pindah alamat oleh pihak kantor pos masih ditahan karena sudah pindah alamat. ”Satu KK mendapat bantuan dari Kemensos sebesar Rp600 ribu. Bantuan itu diambil langsung ke kantor pos, tidak ke kantor desa,” ungkapnya. Sehu pun berharap bantuan yang turun ke masyarakat sesuai data yang diusulkan perangkat RT dan RW. Sebab, usulan dari RT/RW lebih akurat dan sudah diverifikasi. Apalagi, data bantuan yang turun kebanyakan atas nama istri dan anak, tidak lagi nama Kepala Keluarga (KK). Ini yang membuat data rancu dan tumpang tindih. ”Pemdes menyiapkan bantuan tunai sebesar 30 persen dari Dana Desa (DD). Kami sudah musdeskan. Setelah selesai diverifikasi, secepatnya bantuan sosial dari DD bisa dibagikan ke warga,” katanya. Sementara itu, Camat Dramaga, Ivan Pramudia, menambahkan, pihaknya tidak mengetahui secara rinci jumlah total bantuan dari Kemensos untuk warga Kecamatan Dramaga. Sebab, nama penerima bantuan langsung dikirimkan oleh kantor pos ke desa masing-masing. Ketika ada data penerima bantuan yang tidak sesuai, akhirnya jadi masalah di wilayah. ”Saya berharap setiap bantuan sosial yang turun ke masyarakat sesuai data yang diusulkan desa ke dinsos, karena yang mengetahui kondisi masyarakat yakni RT dan RW,” harapnya. (ads/c/feb/py)