METROPOLITAN – Dewan Pendidikan (Wandik) Kabupaten Bogor meminta tahun ajaran baru dimulai setelah pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor tuntas. Bila tidak, ia khawatir sekolah menjadi klaster baru penularan virus corona. Ketua Wandik, Abidin Said, mengatakan, tahun ajaran baru tidak mungkin dilaksanakan. Contohnya di SMPN 2 Dramaga. Dengan jumlah siswa mencapai 1.200 orang, bila diterapkan physical distancing, maka rata-rata satu kelas yang biasanya terdiri dari 30 siswa harus dipecah menjadi dua kelas. “Kalau mengikuti physical distancing, berarti satu kelas hanya boleh diisi 15 siswa. Artinya, guru harus mengajar dua kali,” tuturnya. Ketika siswa naik angkutan umum, ia khawatir di perjalanan akan bersentuhan dengan publik dan akhirnya menjadi kluster penularan Covid-19 pendidikan. Menurutnya, SD dan SMP fasilitas protokol kesehatannya harus dilengkapi. Di antaranya hand sanitizer untuk cuci tangan dan penggunaan masker. ”Jika melihat penularan Covid-19 yang begitu cepat masih perlu ada pertimbangan bahwa tahun ajaran baru sekolah diharapkan bisa menunggu selesai. Atau bisa dialihkan pada Januari,” tukasnya. (ads/c/feb/py)