METROPOLITAN – Sejumlah pemilik kos-kosan di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, menjerit. Ini lantaran banyak penghuni kos-kosan yang tidak membayar kos alias nunggak. Ketua Paguyuban Pemilik Kos/Kontrakan Mahasiswa IPB University (PPKM IPB), Rohandi, mengatakan, pengusaha jasa kos-kosan yang tergabung di PPKM–IPB ini totalnya 70 orang. Hampir semua anggota PPKM-IPB mengeluhkan omzet kos-kosan yang menurun akibat liburnya mahasiswa IPB. Selama ini penghuni kos-kosan di Desa Babakan kebanyakan mahasiswa IPB. Ketika mahasiswa libur, kos-kosan sepi karena tidak ditempati. Akibatnya, banyak mahasiswa yang belum bayar kos-kosan. ”Bulan ini seharusnya mahasiswa sudah banyak yang bayar kos-kosan. Ini malah belum ada. Dampaknya pemilik kos-kosan pada nangis,” ujarnya. mengungkapkan, pemilik kosan yang tergabung dalam PPKM-IPB sepakat memberikan kebijakan kepada penghuni kos-kosan dengan memberikan diskon 15 persen. “Walaupun kamarnya tidak ditempati, masih ada barang milik penghuni kos-kosan. Selain itu, setiap bulan kita juga bayar listrik, pam dan petugas jaga,” ungkapnya. Pengelola Kos-kosan, Ahmad Yani, menuturkan, sejak aktivitas mahasiswa diliburkan, kos-kosan kosong dan tak berpenghuni. Padahal, Juni ini penghuni kos-kosan waktunya bayar per tahun, namun belum ada yang bayar. ”Belum ada satu pun yang bayar. Harusnya Juni ini pemilik kos-kosan panen, eh sekarang malah gigit jari,” keluhnya. Yani mengakui total ada 17 kamar yang dikontrakkan ke mahasiswa. Dari 17 kamar, belum ada satu pun yang membayar. Sedangkan iuran listrik, pam dan perawatan dibebankan ke pemilik kos-kosan, bukan ke penghuni kos-kosan. ”Harusnya omzet tahun ini sekitar Rp80 juta,” tukasnya. (ads/c/feb/py)