METROPOLITAN – Puskesmas Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, tidak cukup menerima pasien dengan jumlah banyak. Selain ruang antre pasien sempit, juga tak ada tempat khusus untuk parkir kendaraan. Kepala Puskesmas Curugbitung, Yulianto, mengungkapkan, bangunan puskesmas hanya berukuran 100 meter persegi. Ruangan itu dianggap hanya cukup melayani masyarakat di empat desa. Di antaranya Desa Curugbitung, Malasari, Cusarua serta Desa Bantarkaret. ”Dengan ruangan sempit, apalagi saat pasien ramai, terpaksa harus berdesakan,” ujarnya. Ia juga mengeluhkan soal fasilitas yang minim hingga berdampak pada pelayanan yang kurang maksimal. ”Satu ruangan digunakan untuk kantor, bagian TU, admin dan bagian bendahara. Ditambah satu ruangan dijadikan dua tempat, yakni Tempat Balai Pengobatan dengan pelayanan IGD,” ungkapnya. Sejak menjabat sebagai kepala puskesmas di Curugbitung pada 2014, ia sudah mengajukan ke Pemkab Bogor untuk relokasi bangunan puskesmas yang lebih layak. Namun usulan tersebut belum terealisasi. Padahal, lokasi tanah yang bakal dijadikan gedung puskesmas baru sudah disurvei Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor dan Kecamatan Nanggung. ”Progres pembangunan bakal dibangun pada 2020 seluas 3.000 meter. Mudah-mudahan tidak ada hambatan dan bisa terlaksana dengan baik,” tukasnya. (ads/c/feb/py)