Minggu, 21 Desember 2025

PKBM Wijaya Kusuma Genjot IPM di Cigudeg

- Jumat, 21 Agustus 2020 | 18:04 WIB

METROPOLITAN – Mem­berantas buta huruf dan me­ningkatkan Indeks Pembangu­nan Manusia (IPM) Pendidi­kan di Kecamatan Cigudeg bisa dilakukan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Salah satunya PKBM Wijaya Kusuma yang berlo­kasi di Kampung Lebakwangi, RT 02/03, Desa Renggasjajar, Kecamatan Cigudeg. Lem­baga Pendidikan Nonformal ini mengedepankan program kesetaraan Paket A, B dan C. Ketua PKBM Wijaya Kusuma, Muhamad Sayuti, mengatakan, calon peserta didik untuk se­kolah di PKBM tersebut se­panjang Juli-Agustus telah berdatangan. Rata-rata calon siswa PKBM di usia sekolah 15 hingga 35 tahun. Sebab, usia lansia sekarang ini tidak masuk program PKBM. ”Saya berharap dengan ada­nya PKBM, IPM pendidikan di Kecamatan Cigudeg bisa meningkat dan tak ada lagi siswa yang putus sekolah,” ujarnya. Sayuti mengungkapkan, PKBM Wijaya Kusuma ber­diri sejak 2007 dengan belajar mengajar numpang di sekolah Madrasah Diniyah Nurulpa­lah, tepatnya di Kampung Lebakwangi. Pada 2008, PKBM Wijaya Kusuma ini memiliki gedung sendiri di Kampung Lebakwangi, RT 02/03. Program keterampilan juga sangat penting, karena siswa PKBM selain mendapatkan ijazah juga dibekali keteram­pilan dengan tujuan menjadi wirausaha baru atau bekerja di perusahaan. “IPM naik, maka ekonomi masyarakat Cigudeg juga naik. Ini harapan kami,” katanya. Sementara itu, Ketua RT se­tempat, Seri (32), menyebutkan, akselerasi bidang pendidikan, terutama Pendidikan Nonfor­mal, kini masih diperlukan. Maka dari itu, kehadiran PKBM Wijaya Kusuma sangat mem­bantu warga Desa Renggasja­jar, terutama bagi warga yang putus sekolah. ”Adanya PKBM ini sangat membantu warga sekitar. Sebab, sekolah formal kejauhan dan terbatas dana ongkosnya. Lagi pula pertama masuk SMP-nya di sini tidak dipungut biaya,” paparnya. Sejak berdiri, PKBM Wijaya Kusuma sampai saat ini telah meluluskan tak kurang seribu peserta didik di berbagai jen­jang pendidikan kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan Paket C (se­tara SMA). Rata-rata dari me­reka merupakan anak-anak putus sekolah. Tak heran jika PKBM Wijaya Kusuma telah mampu men­cetak lulusan berkualitas yang diserap di dunia kerja. Salah satunya Muhamad Ibnu Akil (18), warga Kampung Baba­kanlapangan, RT 02/01, Desa Renggasjajar yang menyandang pendidikan PKBM Wijaya Kusuma paket C. ”Saya sang­at bersyukur, karena kami masih dikasih kesempatan untuk sekolah dan menda­patkan ijazah,” tukasnya. (ads/c/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X