METROPOLITAN – Memberantas buta huruf dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pendidikan di Kecamatan Cigudeg bisa dilakukan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Salah satunya PKBM Wijaya Kusuma yang berlokasi di Kampung Lebakwangi, RT 02/03, Desa Renggasjajar, Kecamatan Cigudeg. Lembaga Pendidikan Nonformal ini mengedepankan program kesetaraan Paket A, B dan C. Ketua PKBM Wijaya Kusuma, Muhamad Sayuti, mengatakan, calon peserta didik untuk sekolah di PKBM tersebut sepanjang Juli-Agustus telah berdatangan. Rata-rata calon siswa PKBM di usia sekolah 15 hingga 35 tahun. Sebab, usia lansia sekarang ini tidak masuk program PKBM. ”Saya berharap dengan adanya PKBM, IPM pendidikan di Kecamatan Cigudeg bisa meningkat dan tak ada lagi siswa yang putus sekolah,” ujarnya. Sayuti mengungkapkan, PKBM Wijaya Kusuma berdiri sejak 2007 dengan belajar mengajar numpang di sekolah Madrasah Diniyah Nurulpalah, tepatnya di Kampung Lebakwangi. Pada 2008, PKBM Wijaya Kusuma ini memiliki gedung sendiri di Kampung Lebakwangi, RT 02/03. Program keterampilan juga sangat penting, karena siswa PKBM selain mendapatkan ijazah juga dibekali keterampilan dengan tujuan menjadi wirausaha baru atau bekerja di perusahaan. “IPM naik, maka ekonomi masyarakat Cigudeg juga naik. Ini harapan kami,” katanya. Sementara itu, Ketua RT setempat, Seri (32), menyebutkan, akselerasi bidang pendidikan, terutama Pendidikan Nonformal, kini masih diperlukan. Maka dari itu, kehadiran PKBM Wijaya Kusuma sangat membantu warga Desa Renggasjajar, terutama bagi warga yang putus sekolah. ”Adanya PKBM ini sangat membantu warga sekitar. Sebab, sekolah formal kejauhan dan terbatas dana ongkosnya. Lagi pula pertama masuk SMP-nya di sini tidak dipungut biaya,” paparnya. Sejak berdiri, PKBM Wijaya Kusuma sampai saat ini telah meluluskan tak kurang seribu peserta didik di berbagai jenjang pendidikan kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA). Rata-rata dari mereka merupakan anak-anak putus sekolah. Tak heran jika PKBM Wijaya Kusuma telah mampu mencetak lulusan berkualitas yang diserap di dunia kerja. Salah satunya Muhamad Ibnu Akil (18), warga Kampung Babakanlapangan, RT 02/01, Desa Renggasjajar yang menyandang pendidikan PKBM Wijaya Kusuma paket C. ”Saya sangat bersyukur, karena kami masih dikasih kesempatan untuk sekolah dan mendapatkan ijazah,” tukasnya. (ads/c/mam/py)