METROPOLITAN - Kepala Desa (Kades) Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Nunung, nampaknya tengah dilanda kekesalan belakangan ini. Sebab, sejumlah petani banyak yang mengeluhkan terkait saluran irgasi pengairan yang jebol di wilayahnya. ”Kita sudah sampaikan saat rakor tingkat kecamatan akan keluhan para petani tentang jebolnya saluran irigasi pertanian. Tapi belum ada tindak lanjut,” keluhnya. Parahnya, sambung Nunung, saluran irigasi Cihuni yang berlokasi di Kampung Tegalwaru, RT 05/03, baru satu tahun dibangun tapi sudah kembali rusak. ”Kita minta UPT Infrastruktur Irigasi Air wilayah 4 Kabupaten Bogor bisa cepat memperbaiki irigasi yang jebol tersebut. Sebab irigasi itu sangat dibutuhkan petani untuk mengaliri persawahan,” tekannya. Soal menggunakan anggaran desa, Nunung menambahkan, saat ini banyak anggaran desa yang difokuskan ke penanganan Covid-19. Karena itu, kerusakan saluran irigasi tidak bisa diperbaiki desa. ”Saluran irigasi merupakan kewenangan UPT Infrastruktur irigasi Air, bukan desa. Ketika ada saluran irigasi yang rusak sehingga tanggung jawab pihak UPT irigasi,” ujarnya. Menanggapi itu, Kepala UPT Insfratruktur Irigasi Wilayah IV, Rudi, menjelaskan, sementara penanganan saluran irigasi tersebut bersifat sementara. ”Nanti kita cek saluran irigasi yang rusak tersebut,” singkatnya. (ads/c/rez/py)