METROPOLITAN - Jalan Curugbitung-Malasari yang sempat ditanami pohon pisang dan pohon pepaya oleh warga Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, akhirnya ditutup material. ”Jalan yang rusak sementara diuruk material, kemudian dipadatkan menggunakan alat berat, sebelum ada pembuatan pengerjaan permanen,” ujar Staf UPT PUPR wilayah V Cigudeg, Idis. Idis mengatakan, ruas Jalan Curugbitung-Malasari yang kondisinya rusak dan berlubang sudah dilaporkan ke dinas agar cepat diperbaiki. Pembangunan jalan di awal tahun itu tidak ada, karena baru bisa dilakukan pertengahan tahun. ”Sudah kita usulkan agar jalan tersebut diperbaiki. Kita berharap tahun sekarang bisa diperbaiki,” katanya. Sebelumnya, warga mendesak agar jalan penghubung dua desa itu segera diperbaiki. Menurut Ketua KNPI Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Kholid, jalan tersebut sudah lama tidak ada perbaikan, sehingga warga meluapkan kekesalannya terhadap pemerintah dengan menanami pohon pisang. ”Itu salah satu bentuk protes kepada Pemkot Bogor, sehingga warga menanam pohon pisang dan pepaya di tengah jalan,” tegasnya. Tak hanya itu, ia juga merasa geram lantaran jalan tersebut hingga kini belum diperbaiki. Padahal, semua pihak sudah mendorong kaitan dengan jalan tersebut baik lisan maupun tulisan. ”Kita selalu ikuti diskusi Musrenbang Jalan Curugbitung-Malasari sepanjang 2 kilometer dan selalu jadi prioritas, tapi kenapa sampai sekarang tak kunjung direalisasikan,” tegasnya. Ia berharap Jalan Curugbitung-Malasari ini secepatnya terealisasi, karena itu menjadi jalan perlintasan wisata desa. ”Semoga cepat terealisasi, karena sudah lama masyarakat yang menunggu kejelasan perbaikan,” harapnya. (ads/b/feb/py)