METROPOLITAN - Pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari setahun, membuat pelaku usaha rumahan di Kecamatan Ciampea ikut terkena imbas. Tak sedikit kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, terpaksa meminjam modal untuk menyambung hidup. Kepala Desa (Kades) Tegalwaru, Nunung, mengatakan, setidaknya ada 33 UMKM yang terancam gulung tikar jika pandemi Covid-19 tidak segera berakhir. Saat ini para pelaku UMKM masih berdagang, namun jika Covid-19 terus berlanjut kemungkinan besar akan gulung tikar. Ketika mendapat kabar ada bantuan pinjaman di bank resmi dengan bunga rendah, banyak yang mengajukan permohonan bantuan pinjaman. Untuk persyaratan administrasi, pihak desa coba membantunya. ”Kita sarankan ke pelaku UMKM untuk pinjam ke bank resmi dengan suku bunga rendah. Jangan pernah pinjam ke bank keliling atau Bank Emok, karena bisa menambah beban,” ujarnya. Nunung juga mengaku tidak sedikit para pelaku UMKM yang meminjam secara pribadi kepada dirinya. Meski begitu, pihaknya tidak bisa meminjamkan uangnya kepada seluruh UMKM. Oleh karena itu, ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk pelaku UMKM. Mengingat di Desa Tegalwaru merupakan sentral UMKM yang didominasi UMKM tas dan golok. ”Saat ini sudah banyak yang mengeluhkan penghasilan merosot hampir 100 persen. Ada sekitar dua pelaku UMKM yang bangkrut akibat pandemi,” tukasnya. (ads/c/feb/py)