Senin, 22 Desember 2025

Polisi Turun Tangan Bantu Bocah Gizi Buruk Sukajaya

- Kamis, 1 April 2021 | 13:45 WIB

METROPOLITAN – Polres Bogor bersama Muspika Ci­gudeg memberikan bantuan kepada anak penderita gizi buruk, Rabu (31/3). Bantuan tersebut dilakukan Polsek Cigudeg bersama Muspika Kecamatan Cigudeg di Desa Sipayung, Sukajaya, Kabupa­ten Bogor. Kunjungan Polsek Cigudeg bersama Muspika Cigudeg ini sebagai bentuk kepedulian terhadap Muhamad Oji, anak berusia 6 tahun yang mende­rita gizi buruk sejak 2015. Pri­hatin atas kondisi Oji yang mengalami gizi buruk, pihak Puskesmas Sukajaya rutin memantau kesehatan Oji. Dari pantauan tersebut, pi­hak Puskesmas Sukajaya me­nyarankan kepada keluarga untuk melakukan perawatan ke RSUD. Namun dengan alasan keterbatasan ekonomi, orang tuanya pun menolak. Dalam hal ini Polres Bogor melalui Polsek Cigudeg dan Muspika Cigudeg memberikan bantuan berupa makanan pokok, susu dan vitamin ke­pada keluarga. Kapolsek Cigudeg, Kompol Kusyadi, mengatakan bahwa kedatangan Muspika ini untuk memberikan solusi demi ke­sembuhan Oji. “Kami minta persetujuan kembali kepada orang tua Oji. Akhirnya orang tua Oji menyetujui anaknya dibawa ke RSUD Leuwiliang,” ujarnya. Kusyadi memaparkan, biaya perawatan akan ditanggung jaminan kesehatan. ”Biaya dari perawatan Oji akan di­tanggung sepenuhnya oleh jaminan kesehatan,” tegasnya. Kusyadi pun mengajak seluruh instansi terkait ber­sama-sama bersinergi mela­kukan penanganan terhadap kondisi kesehatan Oji dan keluarganya. ”Ya, tentu ini harus berjalan beriringan dengan harapan ke depan Oji kembali sehat,”ujarnya. Sementara itu, anggota Ko­misi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ruhiyat Sujana, turut prihatin atas nasib bocah yang menderita gizi buruk. ”Turut prihatin dan sangat miris dengan kondisi yang dialami Oji bocah, berusia 6 tahun yang menderita gizi buruk. Oji terpaksa memutus pen­gobatannya karena tidak ada biaya,”katanya. Ia pun mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupa­ten Bogor segera membantu pemulihan penderita gizi buruk di wilayah Sukajaya. ”Ini baru satu yang ketahuan dan muncul di media, jangan-jangan masih banyak di sana penderita gizi buruk,” tegasnya. Sebelumnya, Mumun (38), orang tua Oji, mengatakan, anaknya diketahui mende­rita gizi buruk saat menginjak usia enam bulan. Bahkan,pihak keluarga sempat melakukan pengobatan rutin. Namun karena terkendala ekonomi, akhirnya pengobatan ter­henti. ”Dulu sempat bawa ke RSUD Leuwiliang. Tapi kita nggak punya biaya jadi di­bawa pulang,” ujarnya. Dengan kondisi tersebut, Mumun berharap bisa menda­patkan perhatian lebih dari pemerintah untuk biaya ke­sembuhan anaknya itu. ”Setiap bulan kita dikirim makanan sereal oleh kepala desa, itu juga kadang kurang. Jadi saya suka ngutang dulu ke warung, karena Oji suka menolak ma­kanan yang lain, maunya itu saja,” tukasnya. (ads/c/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X