Senin, 22 Desember 2025

Penderita Gizi Buruk Masih Tinggi di Bogor Barat, Aan: Jangan Ada Oji Lainnya

- Senin, 5 April 2021 | 13:30 WIB

METROPOLITAN - Kasus gizi buruk rupanya masih marak ditemukan di wilayah Barat, Kabupaten Bogor. Ba­hkan masih ada penderita gizi buruk selain Oji yang masih dirawat di rumah lan­taran keterbatasan ekonomi. Hal ini pun mengundang ke­prihatinan dari anggota DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom. Menurut Aan, penderita gizi buruk yang juga disertai penyakit penyerta rata-rata dari kalangan masyarakat berekonomi lemah. Untuk itu, ia meminta Pemkab Bogor khususnya dinas terkait se­gera melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti puskesmas, pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan Dinas Sosial agar penanganan kasus gizi buruk tidak ada lagi yang terlantar dan dibi­arkan dirawat di rumah dengan asupan gizi seadanya. Ia bersama anggota DPRD yang lain akan mendorong Pemkab Bogor melakukan pendataan secara menyeluruh dengan berkunjung ke rumah-rumah warga agar mendapat­kan jumlah pasti penderita gizi buruk di setiap kecamatan. Termasuk meminta pemerin­tah kecamatan dan puskesmas selalu berkoordinasi lintas sektoral ketika ada temuan kasus gizi buruk di wilayahnya sehingga persoalan ini dapat ditangani secara maksimal dengan memanfaatkan kartu BPJS. ”Saya mendorong dinas ter­kait bersama puskesmas mela­kukan edukasi dan sosiali­sasi terkait bahaya gizi buruk kepada masyarakat serta pentingnya pola hidup sehat. Selain itu, meningkatkan penguatan pelayanan kese­hatan dasar berkualitas, dengan membangun infra­struktur air minum steril dan sanitasi di wilayah-wilayah desa rawan gizi buruk ataupun stunting masalah kurang gizi kronis,” beber pria yang juga menjabat sekjen DPD Golkar Kabupaten Bogor. Aan pun mengimbau seluruh pemangku kebijakan saling berkoordinasi terkait penanga­nan gizi buruk yang terjadi. Pemkab Bogor dan masyara­kat juga harus bekerja sama dan serius memerangi stunting hingga tercipta Kabupaten Bogor yang bebas stunting. Termasuk puskesmas yang tersebar sudah selayaknya terus melakukan monitoring terhadap anak-anak yang terindikasi stunting agar bisa dilakukan pencegahan. ”Kalau bisa malah sejak ibu hamil sudah diberikan per­hatian khusus dan monitoring. Pemerintah kecamatan mau­pun desa juga harus segera memberi info kalau ada kasus seperti ini. Warga harus men­jaga kesehatan, kebersihan lingkungan, sumber air bersih dan kecukupan gizi, perang melawan stunting ini tugas kita bersama,” imbuhnya. Ketika ditanya kondisi Oji, Aan mengaku sudah berkomu­nikasi dengan pihak RSUD agar dirawat sampai benar-benar pulih dan sehat kem­bali. “Saya sudah sampaikan kepada manajemen RSUD Leuwiliang agar Oji bisa di­rawat sampai sembuh di sini. Kondisinya dalam keadaan terawat sekarang,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, tak selamanya tinggal di lokasi yang berlimpah hasil bumi (kampung emas) dapat men­jamin kemakmuran. Seperti yang dialami Oji, warga Kam­pung Babakansipayung, RT 02/08, Desa Sipayung, Keca­matan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Anak berusia enam tahun itu menderita gizi buruk meski hidup di wilayah tambang emas. Dipicu himpitan ekonomi, Oji hanya bisa terkulai lemas di rumahnya. Sementara ke­dua orang tuanya hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Sebab, ketidakadaan biaya untuk berobat ke rumah sakit menjadi faktor penghambat penyembuhan Oji. Selama ini, Oji hanya menda­patkan asupan makanan berupa makanan bayi. Namun, makanan itu pun diperoleh dari hasil mengutang di warung tetangga. Atas itu, keluarga Oji membutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah Ka­bupaten (Pemkab) Bogor. Orang tua Oji, Mumun (38), mengaku anaknya menderita gizi buruk sejak enam bulan lalu. Hal tersebut disebabkan himpitan ekonomi keluarga. Dulu anaknya juga sempat dibawa ke RSUD Leuwiliang karena keluarga tidak punya biaya akhirnya Oji dibawa pu­lang. ”Harusnya Oji dirawat di rumah sakit. Karena saya tidak punya uang, akhirnya dibawa pulang ke rumah,” ki­sah Mumun.(ads/b/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X