METROPOLITAN - Ketua Karang Taruna Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Ilham Benjo, geram melihat kinerja UPT Jalan dan Jembatan wilayah Dramaga. Sebab, sudah setahun lebih jalan di Neglasari tak kunjung diperbaiki. ”Entah kenapa Jalan Neglasari rusak dan berlubang dibiarkan tanpa ada perbaikan Dinas PUPR. Padahal, jalan ini sangat urgen, ” ujarnya. Akibat kondisi jalan rusak, kata Ilham, tak sedikit pengendara sepeda motor yang terjatuh. Kerusakan jalan paling parah terjadi, tepatnya di depan kantor Desa Neglasari. Ketika hujan turun, jalan milik Kabupaten Bogor bagaikan kubangan kerbau. ”Jangan sampai banyak korban akibat jalan rusak baru diperbaiki oleh UPT Jalan dan Jembatan. Bupati harus peka akan kebutuhan masyarakat, khususnya Jalan Neglasari yang menghubungkan tiga desa, ” keluhnya. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Neglasari, Yayan Mulyana, mengaku sudah melaporkannya ke dinas akan kondisi Jalan Neglasari yang rusak dan berlubang. Namun hingga kini tak kunjung diperbaiki. ”Kita usulkan ke Dinas PUPR, jalan yang rusak dari mulai Perumahan Delima sampai depan SDN 01 Neglasari sepanjang 400 meter agar cepat diperbaiki, ” ujarnya. Menanggapi kondisi tersebut, Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciomas, Andri, mengaku tidak berpangku tangan. ”Kita sudah usulkan dan menjadi prioritas tahun ini. Belum ada kejelasan kapan anggaran perbaikan jalan turun. Sampai saat ini belum ada kejelasan. Mungkin kesedot pancakarsa, ” ungkapnya. Tidak hanya ruas Jalan Neglasari, ruas Jalan Laladon juga masih menunggu anggaran turun. Untuk peningkatan Jalan Neglasari, termasuk jalan yang rusak depan rumah mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin bakal diperbaiki dengan anggaran sekitar Rp3,4 miliar. ”Belum kebagian anggaran, nunggu ABT kali. Tolong anggota dewan mendorong anggaran perbaikan jalan cepat dicairkan,” keluhnya. (ads/b/yok/py)