Di tengah pademi Covid-19, puluhan jenis tamanan buah anggur impor dan lokal tumbuh subur di Desa Dukuh, Kecamatan Cibungbulang. Di atas lahan seluas dua hektare, bibit anggur berbagai varietas dari Ninel, Julian, Harold, Jupiter, dan puluhan jenis lainnya ditanam Yudi Suheryudi, warga Kampung Dukuh, RT 04/01. ”SEJAK 2020, saya menanam berbagai varietas anggur. Total ada 80 varietas anggur impor dari berbagai negara,” ujar pria kelahiran 1971 itu. Yudi mulai berkecimpung menggeluti buah sejak 2020. Di tengah pademi Covid-19, berbagai kegiatan dilakukan, salah satunya budi daya anggur. Untuk bibit anggur diperoleh dari Rusia, Turki, Australia, dan negara-negara di Eropa lainnya. Alasan mebudi daya anggur, ia mengaku karena prospek yang cukup bagus di Bogor. Asalkan menguasai teknik budi dayanya. Meskipun iklim di Bogor didominasi hujan, anggur dapat tumbuh subur dan berbuah dengan rasa yang manis. ”Apabila pemerintah lebih serius dalam mendukung budi daya anggur, maka Indonesia bisa melebihi Eropa sebagai penghasil anggur terbaik. Di Indonesia bisa berbuah sepanjang tahun,” ungkapnya. Yudi mengungkapkan banyak juga dari komunitas anggur yang berbagi pengetahuan tentang anggur. Ia tergabung dalam satu komunitas tempatnya mendapatkan ilmu budi daya anggur. Selama ini, ia hanya menjual berbagai jenis bibit anggur. Ketika musim berbuah, pengunjung yang datang ke kebunnya dapat mencicip rasa berbagai jenis anggur yang dipetik secara langsung. ”Biasanya anggur setahun tiga kali berbuah. Ketika musim buah biasanya banyak yang datang langsung ke kebun,” pungkasnya. (ads/b/suf/run)