Senin, 22 Desember 2025

Efek Tanah Bergerak, 18 Hektare Sawah Rusak

- Kamis, 1 Juli 2021 | 13:45 WIB

METROPOLITAN - Perge­seran tanah yang terjadi pada Sabtu (19/6) menyebab­kan 18 hektare lahan perta­nian milik warga Desa Wangunjaya, Kecamatan Leuwisadeng, mengalami kerusakan. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor telah melakukan ases­men dan meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) turun tangan dan mengkaji peristiwa alam tersebut. Kepala Desa Wangunjaya Hanapi mengatakan, setiap harinya pergeseran tanah terus meluas dan merusak lahan pertanian warga dari tiga kampung, yakni di Kam­pung Cisaranten I, II, dan III. ”Tiga hari lalu baru 10 hek­tare lahan pertanian yang rusak, sekarang sudah men­capai 18 hektare,” ungkapnya. Khawatir pergerakan tanah kembali terjadi, Hanapi men­gatakan, aktivitas para pe­tani pun dihentikan dahulu. Namun, akibatnya,mereka mengalami kerugian yang cukup besar. ”Biasanya, se­kali panen beras dan pala­wija bisa menghasilkan sam­pai ratusan ton. Sekarang petani banyak yang merugi,” ungkapnya. Ia menyebut pergeseran tanah saat ini terus meluas. Tidak menutup kemungkinan akan berdampak juga ke desa lain seperti Desa Sadeng­kolot dan Babakansadeng. Untuk itu, pihaknya berharap instansi terkait segera mengambil tindakan dan penanggulangan cepat guna mencegah bencana lebih besar. “Yang kita pikirkan bukan hanya sawah pada hari ini, tapi dampak perge­seran tanah berdampak ke permukiman warga,” keluh­nya. Sementara itu, Camat Leu­wisadeng Rudy Mulyana mengimbau warganya men­ghentikan aktivitas pertanian sementara sebelum ada penanganan lebih lanjut dari BPBD Kabupaten Bogor. “Karena kita juga tidak bisa melawan alam, minimal menunggu sampai kondisi tanah kembali stabil,” tan­dasnya. (ads/b/suf/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X