METROPOLITAN - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah berjalan hampir 1,5 tahun. Tak sedikit orang tua siswa mengeluh dengan masih dilakukannya PJJ. Salah seorang orang tua siswa di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Dewi, mengaku hampir setiap hari membimbing kedua anaknya, Quensi (11) kelas 6 SD dan Abizal (8) kelas 2 SD. Kondisi PJJ saat ini tentu tidak maksimal karena banyak kendala. Apalagi, dirinya yang tinggal jauh dari perkotaan selain kendala sinyal, kuota internet juga cepat habis. ”Karena setiap pembelajaran itu harus bikin video dan hasil belajar dikirim via WhatsApp (WA), jadi kuota internet cepat habis. Apalagi anak saya dua itu beda-beda grupnya,” keluhnya. Selama 1,5 tahun, sambung Dewi, siswa oleh pihak sekolah diberikan tugas belajar melalui grup WA. Kebanyakan siswa tidak mengerjakannya, namun malah orang tua siswa. ”Untuk tugas sekolah diberikan guru melalui grup WhatsApp,” katanya. Ia berharap pandemi segera berakhir, karena banyak orang tua siswa yang mengeluh dan menanyakan kapan pembelajaran tatap muka dimulai. ”Banyak orang tua siswa yang tanya kapan belajar tatap muka dimulai. Tapi pihak sekolah hanya bisa pasrah, karena bilangnya ini sudah aturan pemerintah,” pungkasnya. (ads/b/suf/py)