METROPOLITAN - Kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Cihideungilir, Kecamatan Ciampea, saat ini terbengkalai. Halaman pustu yang dibangun sejak 2011 itu banyak ditumbuhi rumput liar. Di dalam ruangan pustu masih ada obat-obatan yang dikemas dalam kardus berwarna cokelat yang disusun rapi. Kepala Desa (Kades) Cihideungilir, Hilman, membenarkan keberadaan pustu yang terbengkalai. Bahkan, ia menyayangkan kondisinya yang tidak terurus. Padahal, warga sangat membutuhkan pustu. Untuk sementara warga yang hendak berobat harus ke puskesmas desa lain. ”Sangat disayangkan kondisi pustu yang tidak lagi aktif. Kondisi bangunannya pun terbengkalai. Untuk berobat warga harus ke Puskesmas Cihideungudik, ” ujarnya. Selain itu, ia juga sering mengusulkan setiap Minggon dan Musrenbang kecamatan agar pustu kembali diaktifkan. Namun belum bisa terealisasi, karena tidak adanya tenaga kesehatan. ”Pustu tidak bisa diaktifkan karena tidak adanya tenaga kesehatan dan itu merupakan kewenangan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor,” ungkapnya. Sementara itu, Bidan Dewi Intan Permatasari mengakui Pustu Cihideungilir sementara dinonaktifkan terlebih dulu karena tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM). “Kami pihak puskesmas melalui kepala puskesmas sudah melaporkan ini ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor,” jelasnya. Karena pustu tidak aktif, ketua RT juga sempat mengusulkan agar pustu yang tidak aktif bisa digunakan untuk kegiatan sosial. “Kami memberikan untuk sementara dipakai tempat kegiatan sosial. Tapi karena pandemi, kegiatan belum terealisasikan,” tukasnya. (ads/b/suf/py)