METROPOLITAN - Pengungsi akibat pergerakan tanah di Kecamatan Sukamakmur terus bertambah. Hingga Senin (15/11) sudah 182 orang terpaksa diungsikan ke SDN Gunung Batu, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur. Sekretaris Kecamatan Sukamakmur Bakri Hasan mengatakan, meski tidak ada korban jiwa, jumlah warga yang diungsikan terus bertambah. Warga mengaku khawatir rumahnya roboh saat mereka tempati. Sehingga mereka memilih mengungsi agar aman. “Warga hanya takut merambat ke rumahnya. Jadi kami mengantisipasi, khawatir ada pergeseran tanah susulan,” kata Bakri Hasan. Bakti menuturkan, saat ini sebanyak enam desa yang menjadi zona merah rawan bencana. Di antaranya, Desa Sukamakmur, Desa Sirnasari, Desa Cibadak, Desa Sukamulya, Desa Wargajaya, dan Desa Sukawangi. Ia mengatakan, beberapa permukiman warga di desa tersebut ada di perbukitan. Sehingga rawan bencana, seperti longsor dan pergerakan tanah. Kepala Seksi Pemerintahan Desa Sukawangi Bagio mengatakan, pergerakan tanah di sana masih ada. Rumah yang roboh semakin bertambah. “Pergerakan masih ada, kemudian rumah juga kemarin yang roboh dua rumah. Sekarang jadi tiga rumah yang roboh,” terang Bagio. Dari data yang dimilikinya, hingga kini sudah ada 49 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi. Bertambah dari sebelumnya hanya 33 KK. “Sekarang totalnya 49 KK yang terdampak dan diungsikan. Kami terus memantau perkembangan,” katanya. Saat ini, tambahnya, para pengungsi membutuhkan makanan cepat saji, selimut, susu balita, dan P3K. (cr/rb/ els/run)