METROPOLITAN - Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, mengunjungi warga Kampung Cikemang, RT 01/09, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor Agil yang menderita TB paru dan tulang, kemarin. Saat ini Agil tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi. Mantan wali kota Solo ini mengaku terharu saat memantau media monitoring tentang kondisi anak berusia 10 tahun itu. Selain karena penyakit yang dideritanya, Agil juga mengalami keterbatasan biaya pengobatan karena hidup sebagai seorang anak yatim piatu. ”Saya berterima kasih kepada media monitoring yang akhirnya Kementerian Sosial bisa menemui Agil, penderita TB paru dan tulang,” ujar Tri Rismaharini kepada wartawan. Saat ini Agil sedang dalam penanganan Tim Medis RSUD Ciawi. ”Terima kasih RSUD Ciawi, terutama dokter yang sudah merawat Agil,” ungkapnya. Dalam kunjungannya, Risma mengaku sempat berbincang dengan Agil dan mengingatkan agar selalu mengikuti saran dokter, terutama minum obat secara teratur dan makan yang banyak. ”Agil harus minum obat terus,” ucapnya. Tak hanya itu, mensos juga menawarkan sejumlah barang, seperti handphone, laptop, ipad dan komputer bagi Agil dan kakaknya. ”Laptop saja bu,” kata Agil. Tidak sampai di situ, bantuan kembali datang dari Kitabisa. com (website penggalangan dana, red) berupa uang tunai sebesar Rp94.544.830. ”Kalau nunggu anggaran dari kementerian agak susah dan lama, makanya kita menggandeng Kitabisa sebagai penggalang dana, khususnya soal aksi sosial, agar Agil cepat terbantu. Kemensos juga memastikan akan mengawal teman- teman di balai dan akan mengawasi Agil terus-menerus,” paparnya. ”Kakaknya putus sekolah, bantu kakaknya kembali ke sekolah,” katanya. Sementara itu, CEO Kitabisa. com, Alfatih Timur, mengatakan, Agil ini butuh waktu panjang untuk proses penyembuhannya. Untuk itu dilakukan pengumpulan dana. Kita bisa. com dalam hal ini hanya penghubung amanah dari donatur setelah kondisi Agil dimasukkan ke Website Kitabisa.com. ”Alhamdulilah lebih dari 1.000 donatur masuk,” ucapnya. Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan pendampingan hingga 10 bulan ke depan. ”Kita bantu pendampingan di bawah mensos dan RSUD,” terangnya. Sementara itu, mensos datang setelah mendapat pesan dari anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurodin yang memberitahukan ada anak yatim yang sakit dan memerlukan bantuan. ”Awalnya saya nge-share ke grup ada Agil anak yatim yang kondisinya memprihatinkan dan memerlukan pertolongan. Alhamdulillah direspons baik staf mensos hingga mensos datang langsung mengunjungi Agil,” ujar pria yang biasa disapa Jaro Peloy itu. Peloy mengetahui kondisi Agil dari kepala desa setempat. Agil sempat dibawa ke Rumah Sakit Leuwiliang, namun terkendala BPJS-nya karena ada tunggakan. ”Untuk melunasi tunggakan BPJS senilai Rp2,7 juta, Kepala Desa Sukajaya sempat menjual motor pribadinya hingga akhirnya Agil bisa dirawat satu malam di RSUD Leuwiliang sebelum ke RSUD Ciawi karena peralatan medisnya lebih lengkap, ” bebernya. Peloy sangat menyayangkan Agil harus mengunakan BPJS berbayar. Padahal, ia anak yatim dan perekonomiannya sedang morat-marit. ”Kita berharap pemkab lebih peka lagi akan kondisi kesehatan anak yatim di Kabupaten Bogor,” pintanya. Nenek Agil, Rohmah, menjelaskan, sakit yang dialami cucunya (Agil, red) sudah terjadi sejak tiga tahun belakangan. Ia belum tahu pasti penyebab penyakit yang diderita cucunya itu. ”Sudah tiga tahun sakit di tulang punggung belakang. Saya kurang tahu penyebabnya, tapi sepertinya gara-gara pulang tarawih ditendang di bagian belakang oleh temannya saat bercanda, sampai pergi ke sekolah tuh jalannya jinjit dan sekolah pun Agil sering melamun, kesakitan,” kata Rohmah. (ads/jal/c/els/py)