METROPOLITAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor dari Komisi III Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nurodin, menjenguk warga Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya yang tersengat listrik. Ia turut prihatin dengan kondisi warganya yang mengalami musibah tersebut. Sebab, ketidaktahuan warga adanya kabel yang ’telanjang’ dan membahayakan, membuat korban terpaksa harus diamputasi. ”Saya sangat prihatin, masyarakat dalam kondisi sulit seperti ini, dia harus mengalami musibah kecelakaan karena adanya kabel yang ’telanjang’ dan membahayakan warga. Ini harus menjadi perhatian bersama, terutama PLN,” ujarnya. Meski begitu, ia tak menampik listrik itu digunakan untuk masyarakat, namun jangan juga ini menimbulkan masalah besar. Sebab, peristiwa ini sudah kali ketiga bahkan satu di antaranya meninggal dunia. ”Kalau saya cermati ini sudah kali ketiga kejadian. Pertama ada di Kiarapandak anak kecil dan keduanya warga Kampung Suren Desa Sukajaya bahkan sampai meninggal dan sekarang warga Desa Kiarasari,” ungkap pria yang sering disapa Jaro Peloy ini. Menurutnya, korban sudah dua minggu ini dalam kondisi mengkhawatirkan karena ada hambatan dari BPJS korban. ”Ini kita bantu persoalan BPJS-nya, sedang dikoordinasikan (dengan pihak rumah sakit, red). Jadi awalnya, karena dia bekerja di sebuah perusahaan dan dia mempunyai BPJS yang berbayar, namun status hari ini karena dia pindah kerja sehingga itu ada hambatan. Mudah-mudahan segera bisa diselesaikan dan korban bisa secepatnya ditangani,” paparnya. Nurodin menegaskan, PLN harus segera mengevaluasi kabel-kabel yang menimbulkan bahaya, terutama di permukiman padat. ”Ini harus jadi bahan evaluasi PLN. Jadi, jangan sampai sesuatu yang manfaat untuk masyarakat, namun malah membawa mudarat,” tegasnya. Sementara itu, K3L ULP Jasinga, Yanuar, mengatakan, dengan jumlah petugas PLN Jasinga yang kurang memadai, sehingga pengawasan terhadap gardu listrik di wilayahnya kurang maksimal. ”Kita punya petugas sebelas orang dengan jumlah wilayah tujuh kecamatan, dalam hal ini tentu kita kekurangan personel,” ujarnya. Menurutnya, kejadian ini tentu akan menjadi bahan evaluasi. Pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak kecamatan agar kejadian ini tidak terulang. ”Kita baru tahu dari pak dewan. Ke depan, kita akan berkoordinasi dan menyosialisasikannya kepada masyarakat,” tukasnya. (ads/c/els/py)