Senin, 22 Desember 2025

Tersengat Listrik, Kaki Warga Sukajaya Harus Diamputasi

- Senin, 21 Maret 2022 | 12:15 WIB

METROPOLITAN - Ang­gota Dewan Perwakilan Ra­kyat Daerah (DPRD) Kabu­paten Bogor dari Komisi III Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nurodin, men­jenguk warga Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya yang tersengat listrik. Ia turut pri­hatin dengan kondisi warga­nya yang mengalami musibah tersebut. Sebab, ketidakta­huan warga adanya kabel yang ’telanjang’ dan membahaya­kan, membuat korban ter­paksa harus diamputasi. ”Saya sangat prihatin, ma­syarakat dalam kondisi sulit seperti ini, dia harus menga­lami musibah kecelakaan karena adanya kabel yang ’telanjang’ dan membahaya­kan warga. Ini harus menjadi perhatian bersama, terutama PLN,” ujarnya. Meski begitu, ia tak menam­pik listrik itu digunakan untuk masyarakat, namun jangan juga ini menimbulkan masa­lah besar. Sebab, peristiwa ini sudah kali ketiga bahkan satu di antaranya meninggal dunia. ”Kalau saya cermati ini sudah kali ketiga kejadian. Pertama ada di Kiarapandak anak ke­cil dan keduanya warga Kam­pung Suren Desa Sukajaya bahkan sampai meninggal dan sekarang warga Desa Kiarasari,” ungkap pria yang sering disapa Jaro Peloy ini. Menurutnya, korban sudah dua minggu ini dalam kon­disi mengkhawatirkan karena ada hambatan dari BPJS kor­ban. ”Ini kita bantu persoalan BPJS-nya, sedang dikoordi­nasikan (dengan pihak rumah sakit, red). Jadi awalnya, ka­rena dia bekerja di sebuah perusahaan dan dia mempu­nyai BPJS yang berbayar, namun status hari ini karena dia pindah kerja sehingga itu ada hambatan. Mudah-mu­dahan segera bisa diselesaikan dan korban bisa secepatnya ditangani,” paparnya. Nurodin menegaskan, PLN harus segera mengevaluasi kabel-kabel yang menimbul­kan bahaya, terutama di per­mukiman padat. ”Ini harus jadi bahan evaluasi PLN. Jadi, jangan sampai sesuatu yang manfaat untuk masyarakat, namun malah membawa mu­darat,” tegasnya. Sementara itu, K3L ULP Ja­singa, Yanuar, mengatakan, dengan jumlah petugas PLN Jasinga yang kurang memadai, sehingga pengawasan terhadap gardu listrik di wilayahnya kurang maksimal. ”Kita punya petugas sebelas orang dengan jumlah wilayah tujuh keca­matan, dalam hal ini tentu kita kekurangan personel,” ujarnya. Menurutnya, kejadian ini tentu akan menjadi bahan evaluasi. Pihaknya bakal ber­koordinasi dengan pihak ke­camatan agar kejadian ini tidak terulang. ”Kita baru tahu dari pak dewan. Ke depan, kita akan berkoordinasi dan menyosialisasikannya ke­pada masyarakat,” tukasnya. (ads/c/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X