METROPOLITAN - Pascakebakaran pada Senin (25/4) malam, manajemen RSUD Leuwiliang, Kabupaten Bogor, belum mengaktifkan lantai empat yang menjadi sumber kebakaran. Sehari setelah kebakaran, polisi juga belum memastikan penyebab kebakaran. Namun, aktivitas di RSUD pascakebakaran kembali normal. Menurut keterangan yang diterima Metropolitan, saat kebakaran di lantai empat gedung baru RSUD Leuwiliang, ada 26 pasien harus dievakuasi ke ruangan lain. Pelaksana Tugas Direktur RSUD Leuwiliang, Hesti Iswandari, mengatakan bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 19:45 WIB saat hujan deras mengguyur Kecamatan Leuwiliang. Saat itu, perawat di ruang Magnolia dan Cathleya melaporkan adanya kebocoran di plafon gedung baru lantai empat ke petugas jaga Instalasi Pemeliharaan Peralatan Rumah Sakit (IPPRS). Sepuluh menit kemudian, petugas IPPRS datang dan mengecek ke lokasi kejadian. Hesti menuturkan, saat melihat sumber kebocoran, petugas IPPRS sudah melihat ada api yang cukup besar di tiga titik. Untuk mempermudah akses, kemudian petugas ditemani sekuriti menjebol plafon di ruangan tersebut, setelah dilakukan pemadaman aliran listrik secara total untuk gedung tersebut. ”Setelah diketahui adanya api, petugas rumah sakit bergotong royong mencoba memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan. Tapi kondisi api semakin besar dan tidak terkendali sehingga kami menghubungi damkar,” katanya. Di saat bersamaan, petugas rumah sakit melakukan evakuasi seluruh pasien yang ada dilantai dua dan lantai tiga. Sedangkan pada saat kejadian di lantai empat tidak ada pasien yang sedang dirawat. ”Pasien dievakuasi ke tempat rawat inap sesuai dengan jenis penyakitnya,” ujarnya. Hesti menambahkan, api baru bisa dikendalikan dan mulai padam sekitar pukul 21:30 WIB. Sekitar pukul 24:00 WIB, petugas Polsek Leuwiliang memasang garis polisi untuk antisipasi pengamanan lokasi kejadian. ”Ada 26 pasien yang dievaluasi. Lima pasien dari ruang Matahari, Bougenville, dan Tulip dipindah ke Gedung D. Sedangkan 21 pasien dari ruang Alamanda, Tulip, HCU Teratai juga dipindah ke gedung D,” jelasnya. Sebelumnya, petugas informasi center RSUD Leuwiliang, Agus, mengatakan bahwa sebelum musibah kebakaran yang menimpa satu ruang rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor tersebut, pertama kali tercium adanya bau benda seperti hangus terbakar. “Benar saja, tak lama kemudian asap hitam muncul dari lantai empat. Sontak saat itu juga kami langsung menghubungi Damkar Leuwiliang terkait adanya kebakaran yang menimpa lantai empat gedung baru RSUD Leuwiliang,” kata Agus. Beruntung, sambung Agus, api yang belum berkobar besar dan belum sempat merambat ke seluruh ruang perawatan di lantai empat tersebut, berhasil dipadamkan. “Alhamdulillah saat musibah terbakarnya ruang VIV Magnolia di lantai empat, saat itu kondisinya sedang kosong oleh pasien. Sehingga tidak menimbulkan adanya korban jiwa,” tandasnya. (*/els/run)