METROPOLITAN - Warga Banyuasih di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, masih harus merasakan sulitnya mendapatkan akses jalan memadai. Kondisi ini membuat warga juga kesulitan mendapatkan fasilitas kesehatan karena jarak tempuh yang terlalu jauh menuju puskesmas. Belum lagi kondisi jalan yang curam, terjal dengan batuan tajam. ”Dari saya kecil, jalan ini memang kayak gini, rusak. Bahkan, beberapa kali diajukan, ikut musrenbang, nggak ada jawaban,” kata Kurtubi (45), seorang petani asal Kampung Panunggungan, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg. Ia menyebut jalan sepanjang 6 kilometer dari Kampung Panunggangan, Desa Banyuasih, hingga wilayah perbatasan, kondisinya rusak parah. Sehingga, banyak warga Cigudeg yang memilih mendapatkan fasilitas kesehatan ke Puskesmas Rumpin. ”Walaupun lebih dekat ke Puskesmas Cigudeg tapi warga di sini lebih pilih ke Puskesmas Rumpin. Soalnya jalannya tidak separah di Cugdeg,” ujarnya. Bahkan, lanjutnya, ada warga yang terpaksa lahiran di jalan karena harus menempuh perjalanan menuju Puskesmas Cigudeg yang rusak parah dan berlumpur. Staf Desa Banyuasih, Ukar Sunarya, mengatakan bahwa Pemerintah Desa Banyuasih sudah beberapa kali mengusulkan adanya perbaikan jalan rusak. Namun, hingga kini tidak pernah ada jawaban. ”Jadi banyak warga yang mengeluhkan. Bahkan untuk aktivitas masyarakat pun lebih memilih ke Rumpin,” ujar Ukar Sunarya. Ukar Sunarya menjelaskan akses jalan yang rusak sepanjang 6 kilometer. ”Kalau akses jalan ini baik, sudah pasti berdampak terhadap masyarakat. Bukan hanya untuk akses ke puskesmas dekat, tetapi aktivitas masyarakat pun akan lebih mudah membawa dagangannya ke pasar-pasar tradisional,” kata Ukar. Sementara itu, Kepala Desa Banyuasih, Saepul Hupad, menyebut akses jalan yang sudah diusulkan itu sepanjang 6 kilometer. Tapi tidak semua jalan akan dibeton. ”Saya bingung pada dinas terkait, kenapa tidak semuanya. Saya kasihan pada masyarakat Desa Banyuasih,” pungkasnya. (mul/c/feb/run)