Minggu, 21 Desember 2025

Wali Kota Bogor Dorong Golok Jadi Warisan Budaya Dunia

- Sabtu, 2 Agustus 2025 | 22:30 WIB
Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat menghadiri kegiatan Mahakarya Pesona Pusaka Nusantara di Botani Square Mall, Kota Bogor, Jumat, 1 Agustu 2025. (Pemkot Bogor)
Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat menghadiri kegiatan Mahakarya Pesona Pusaka Nusantara di Botani Square Mall, Kota Bogor, Jumat, 1 Agustu 2025. (Pemkot Bogor)


METROPOLITAN.ID
Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mendorong pelestarian golok sebagai warisan budaya Nusantara yang layak diperjuangkan untuk diakui dunia melalui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Dorongan tersebut disampaikan Dedie A Rachim saat menghadiri kegiatan Mahakarya Pesona Pusaka Nusantara di Botani Square Mall, Kota Bogor, Jumat, 1 Agustus 2025.

Menurutnya, golok merupakan karya karsa manusia yang berbudi luhur yang harus dilestarikan dan dijaga sedemikian rupa.

Dedie A Rachim juga mengatakan empat filosofi dalam golok sebagai karya budaya yang sarat akan makna.

Pertama, golok merupakan simbol keseimbangan, kedua terkait bagaimana korelasi golok dengan alam dan pemiliknya, ketiga golok menggambarkan kejantanan, dan keempat bahwa golok betul-betul warisan sesepuhan dari leluhur nusantara yang adiluhung.

"Sudah sepantasnya kita mendukung kegiatan ini dan tentu saja harus ada effort yang luar biasa untuk bisa menuju UNESCO. Dengan kebersamaan dan kolaborasi insyaallah akan terwujud," kata Dedie A Rachim.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Ki Gatut Susanta, sosok tokoh Bogor yang telah menggagas gerakan Golok Road to UNESCO dan secara konsisten menyuarakan pentingnya pelestarian budaya lokal.

"Beliau punya keinginan yang gigih dan tulus dengan segala daya upaya. Insyaallah Pemkot Bogor akan membersamai beliau sampai ke UNESCO, dari Bogor untuk Indonesia dan dari Bogor untuk dunia," ungkapnya.

Sementara itu, pelopor gerakan Golok Road to UNESCO Pelestari Golok Pedang Sepuh Nusantara, Ki Gatut Susanta menjelaskan, salah satu kendala menuju pengakuan UNESCO adalah belum adanya pengesahan golok secara nasional dari Provinsi Jawa Barat.

"Saya sudah ke UNESCO di Paris, juga sudah ke UNESCO di Indonesia, tapi kendala kita adalah belum adanya pengesahan golok secara nasional. Yang sudah itu Betawi dan Banten, tapi Jawa Barat, pusatnya golok, belum ada yang disahkan secara nasional," terang Ki Gatut.

Ia berharap kolaborasi tiga provinsi besar, yakni Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta bisa menjadi kekuatan untuk mewujudkan mimpi bersama mengangkat golok sebagai pusaka budaya dunia.

"Semoga bisa segera disahkan sehingga dari 3 provinsi ini bisa menjadi kekuatan kita untuk mendorong golok di UNESCO. Karena tekad kita dari Bogor untuk dunia ini sudah muncul dari beberapa tahun yang lalu," harapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X