CARINGIN – Empat rumah milik warga Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor rusak parah setelah dilibas angin puting beliung, Selasa (1/2) malam. Tak hanya itu, 500 batang pohon pisang dan pepaya milik petani di desa tersebut juga roboh akibat tiupan angin.
Kejadian bermula ketika hujan lebat mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya. Namun sekitar pukul 19:00 WIB, angin puting beling bertiup kencang dan menghancurkan atap bangunan rumah milik warga. Bahkan, salah satu rumah warga rusak parah karena tertimpa pohon yang tumbang.
Warga Kampung Babakan, RT01/04, Desa Ciherang Pondok Dodi (43) memaparkan, rumah yang ditinggalinya rusak berat akibat tertimpa pohon duren yang tak jauh dari rumah miliknya. Kendati demikian, dirinya bersyukur semua anggota keluarganya selamat dari bencana tersebut.
“Kejadian begitu cepat, setelah hujan lebat angin langsung datang. Pohon duren yang ada dekat rumah tiba-tiba roboh,” bebernya kepada Metropolitan, kemarin. Menyadari nyawa keluarganya dalam ancaman bahaya, Dodi langsung mengungsikan diri bersama keluarga ke rumah tetangga.
Kejadian serupa juga menimpa warga di Kecamatan Ciawi. Angin ribut terjadi sekitar pukul 19:45 WIB dan menimpa puluhan rumah di Desa Bojong Murni, Desa Cibedug dan Desa Bitungsari. Diperkirakan ada 90 rumah yang tersapu angin di dua desa ini.
“Pada malam kejadian hujan lebat disertai angin kencang sekitar pukul 19:45 WIB. Semua anggota keluarga saya sedang di dalam rumah. Kejadiannya tiba-tiba saja. Rumah bocor-bocor. Setelah diperiksa banyak atap rumah yang berterbangan. Pada malam itu juga terpaksa saya dan keluarga menyelamatkan diri ke rumah tetangga,” kata Burhanudin, yang juga sebagai Ketua RT 06/02 Desa Bojong Murni.
Terpisah, Kapolsek Caringin AKP Fitra Juanda mengaku akan melakukan koordinasi dengan komandan distrik militer (danramil) serta pemerintah kecamatan untuk segera memberikan bantuan kepada para korban yang rumahnya rusak akibat terjangan puting beliung.
“Setelah mendapatkan laporan, kami segera melakukan koordinasi dengan semua pihak. Terutama pemerintah desa agar korban segera mendapatkan bantuan,” ujarnya. Pihaknya mengaku sudah mendata kerugian korban untuk kemudian ditindaklanjuti.
(nto/b/suf/dit)