METROPOLITAN - Megaproyek Waduk Ciawi yang digadang-gadang sebagai solusi permasalahan sektor pertanian Bogor dan banjir Jakarta masih terkendala persoalan klise. Namun, pemerintah kesulitan dalam pembebasan lahan proyek senilai Rp798,7 miliar itu. Ada dugaan bahwa tanah yang bakal dibebaskan tersebut masih dikuasai biong tanah.
Padahal jika waduk di Selatan Kabupaten Bogor ini rampung, krisis air di musim kemarau bukan lagi jadi masalah. Sebab, bendungan ini ditaksir memiliki daya tampung 6,45 juta meter kubik air dan mampu mereduksi banjir 160 meter kubik/detik yang berfungsi mencegah Sungai Ciliwung meluap di kawasan bantaran di ibukota.
Waduk pengendali banjir ini dibangun di enam desa dan tiga kecamatan yakni Megamendung, Ciawi dan Cisarua. Total keseluruhan menghabiskan tanah seluas 89,42 hektare. Dengan rincian, area konstruksi seluas 36,49 hektare serta area genangan seluas 29,22 hektare.
Selain itu, tersedia juga area green belt (penyangga waduk) seluas 21,63 hektare dengan green belt mendatang seluas 50 meter. Sementara untuk area jalan masuk seluas 1,20 hektare serta fasilitas umum seluas 0,88 hektare.
(ps/suf/mg2/run)