Senin, 22 Desember 2025

Pasukan PBB Jadi Pelanggan Tetap

- Rabu, 8 Februari 2017 | 09:33 WIB

Berbagai macam usaha dilakoni banyak orang. Tujuannya satu, untuk mendulang rupiah dan memberikan kemapanan secara finansial. Mulai dari jualan makanan, berdagang bahkan menyedia­kan jasa kepada para konsumen. Seperti yang dilakukan Usup HS dan sang anak Riki Muliyahadi warga Jalan Kolonel Bustomi Burhanudin, Nomor 45, RT01/01, Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Laki–laki tangguh ini kompak menyediakan jasa sablon di kediamannya.

Berawal dari usaha milik sang kakak Asep Muliyahadi, usaha sablon kemudian diteruskan sang adik Riki Muliyahadi ber­sama sang ayah Usup. Mengusung merek IKIWART, meski baru berumur satu tahun, jasa sablon milik mereka berdua sudah mendulang cukup banyak pelanggan. Bu­kan tanpa alasan, kualitas yang bagus serta hasil sablon yang apik memberikan kepuasan para pelanggan yang tak ingin pindah ke lain tempat. Tak tanggung-tanggung, dalam sebulan mereka bisa memproduksi kaos hingga ratusan pieces. Pelanggannya tidak hanya warga sekitar bahkan hingga luar kota seperti Depok, Sukabumi, Tangerang, Jakarta hingga Be­kasi.

“Kami senantiasa menjaga kualitas bagi para pelanggan. Mungkin ini yang mem­buat pesanan semakin hari semakin ba­nyak,” beber Usup ketika ditemui Metro­politan di rumah produksi miliknya. Tak hanya itu, lanjut dia, kaos buatannya pernah dipesan pasukan penjaga perdamaian yang diutus langsung Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB). Hingga hari ini, setiap pasu­kan PBB yang akan diberangkatkan men­jadi langganan tetap IKIWART. Disinggung mengenai harga, pelanggan bisa memilih berbagai macam harga yang dibanderol. Mulai dari Rp50 ribu, Rp100 ribu hingga Rp150 ribu. “Semua tergantung kaos dan tingkat kesulitan sablon itu sendiri,” katanya lagi.

Selain kaos, pihaknya juga melayani di­gital sablon untuk mug, topi dan pem­buatan stiker. Kendati demikian, setiap usaha selalu menuai batu sandungan. Selain keuntungan, dirinya juga pernah mengalami kerugian karena ditipu orang tak bertanggung jawab. “Pernah kami mengerjakan partai besar. Namun hanya dibayar setengahnya, sisa pembayarannya hingga kini tidak pernah kami terima,” tutup pria yang juga sebagai petani singkong.

(nto/b/suf/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB
X