CISARUA - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) adalah kegiatan untuk menyerap aspirasi pembangunan dari tingkat desa dan kecamatan. Namun setiap usulan dari bawah tak satu pun yang terealisasi. Bahkan sebagian kalangan menyebutkan musrenbang ini hanya seremonial.
Hal itulah yang saat ini dikeluhkan sejumlah Kepala Desa di Kecamatan Cisarua. Salah satunya datang dari Kepala Desa Tugu Utara, Asep Ma’mun Nawawi. Menurutnya, sudah beberapa kali usulan pembangunan desa di tingkat musrenbang hingga saat ini belum ada satu pun yang terealisasi. Padahal, dari pra musrenbang sampai musrenbang usulan-usulan tersebut selalu disampaikan. ”Makanya saya berpikir apakah kegiatan musrenbang ini hanya seremoni yang diadakan setiap tahun,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, kalau akhirnya kegiatan pembangunan memang sudah masuk di list dinas, untuk apa musrenbang di tingkat desa hingga kecamatan dilakukan. ”Kan sebelum melaksanakan musrenbang kecamatan, desa juga mengumpulkan RT, RW serta tokoh-tokoh, tujuannya menyerap rencana pembangunan di desa yang tidak terbiayai DD, tapi semua yang dilakukan itu terkesan percuma,” keluhnya.
Sependapat, Kepala Desa Tugu Selatan Apif Lukman mengatakan, musrenbang yang dilakukan bukan tanpa biaya. Uang yang dikeluarkan jumlahnya lumayan besar. Namun yang terjadi musrenbang ini hanya kegiatan celoteh.
Usulan-usulan yang bertahun-tahun dimunculkan tak pernah diserap Pemerintah Kabupaten Bogor. ”Kalau setiap usulan di musrenbang tidak pernah terealisasi, jadi untuk apa ada musrenbang,” tandasnya.
(ash/b/suf/dit)
