CIGOMBONG - Banyaknya proyek pemeliharaan jalan di wilayah Kecamatan Cigombong patut disoal. Pasalnya, arena kualitas pemeliharaan jalan yang banyak dilaksanakan UPT Jalan ataupun rekanannya dinilai tidak sesuai petunjuk teknis (juknis). Hasilnya, tak jarang jalan yang baru ditambal rusak kembali hanya dalam hitungan hari. Belum lagi ditambah dengan cuaca yang tidak bersahabat.
Warga pengendara asal Bogor Hendra (34) yang melewati ruas Jalan Cisalada-Cigombong, mengaku kaget dengan cepat rusaknya pemeliharaan jalan. ”Tadi pagi saya lewat, lubang itu baru ditambal, eh pas saya balik lagi sore lubang itu sudah rusak lagi bahkan sudah digenangi air,” ungkapnya.
Kejadian serupa juga terjadi pada pengaspalan Jembatan Cigombong yang dilaksanakan UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciomas. Pengaspalan itu hanya bertahan dua jam, aspalnya terlihat tipis dan sangat cepat rusak. ”Baru saja pagi diaspal, jam sepuluh sudah bolong lagi,” kata warga Cigombong, Haris (29).
Bukan hanya kualitas pemeliharaan yang amburadul, ruas Jalan Cigombong-Cisalada terutama di sekitar pintu rusak parah. Lubangnya bahkan ada yang mencapai 50 cm namun sudah beberapa tahun terakhir tidak pernah diperbaiki. ”Sangat memprihatinkan, jalan itu tidak pernah diperbaiki oleh pihak terkait,” ungkap warga Ciburuy, Endin.
Menanggapi hal tersebut, Ketua LSM Garda Republik Indra Surkana sangat prihatin. Menurutnya pekerjaan pemeliharaan jalan patut diawasi, karena layak diduga kurang pengawasan dan terkesan asal–asalan. ”Saya akan siapkan tim dari LSM Garda Republik untuk mengumpulkan data dan apabila ditemukan banyak kejanggalan, saya tak segan melaporkan ke ranah hukum dan ke Bupati Bogor,” tegasnya.
(ash/b/suf/dit)