CIGOMBONG – Tingginya angka perceraian dini ternyata berimbas kepada tingginya angka pernikahan di bawah tangan alias nikah siri. Bahkan, kebanyakan para wanita berstatus janda melakukan pernikahan siri dengan pria beristri. Hal tersebut dibenarkan salah satu Lebe (orang yang menikahkan secara siri, red), Muhamad Amirullah.
Perkawinan ’di bawah tangan’ umumnya dilakukan janda dan pria beristri. “Dalam dua bulan ini sudah lima pasangan menikah siri, karena tak bilang ke istri pertama kalau si suami mau punya madu,” terangnya. Terpisah, Kepala KUA Kecamatan Cigombong Yudi Budiman mengaku tak mengetahui adanya nikah siri di wilayahnya.
Meski begitu, ia membenarkan kalau di Cigombong masih banyak yang melakukan perbuatan itu. “Pada umumnya karena belum cerai secara administrasi, atau nikah lagi di bawah tangan,” tukasnya.
(ps/b/suf/dit)